Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Sumsel 2021 Diproyeksi Tumbuh 4,9-5,1 Persen

Perekonomian Sumatra Selatan pada 2021 diperkirakan dapat tumbuh dalam rentang 4,9 persen - 5,1 persen dibandingkan tahun 2020.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PALEMBANG – Perekonomian Sumatra Selatan pada 2021 diperkirakan dapat tumbuh dalam rentang 4,9 persen – 5,1 persen dibandingkan tahun 2020.

Berdasarkan proyeksi Bank Indonesia Perwakilan Sumatra Selatan (BI Sumsel), angka pertumbuhan ekonomi yang positif itu sebagai base effect lantaran pertumbuhan ekonomi tahun 2020 telah turun cukup dalam.

Kepala BI Perwakilan Sumsel Hari Widodo mengatakan perekonomian Sumsel bisa membaik meskipun masih terbatas pada tahun depan. Hal itu merujuk pada perkembangan saat ini serta dilengkapi berbagai indikator makroekonomi.

“Proyeksi itu juga kemudian terkonfirmasi dari hasil Survei Konsumen yang kami lakukan,” katanya, Jumat (4/12/2020).

Hari memaparkan hasil survei bank sentral menunjukkan pada indeks ekspektasi konsumen Sumsel dan berada pada level optimistis.

Dia memaparkan perbaikan ekonomi pada tahun 2021 didorong oleh membaiknya ekonomi global dan berkurangnya ketidakpastian ekonomi. 

“Selain itu, harga komoditas juga diperkirakan akan semakin membaik seiring dengan pulihnya permintaan dunia,” katanya.

Diketahui, Sumsel merupakan provinsi yang perekonomiannya masih mengandalkan komoditas perkebunan dan pertambangan, yakni karet, kelapa sawit dan batu bara.

Hari mengemukakan dari kelompok pengeluaran lainnya, konsumsi rumah tangga atau domestik diperkirakan mulai pulih ditopang oleh peningkatan pendapatan masyarakat pasca meredanya penyebaran pandemi Covid-19. 

Selain itu, konsumsi pemerintah juga akan menguat sejalan dengan adanya kenaikan target pendapatan daerah dan peningkatan belanja dari APBD maupun APBN. 

“Sektor Konsumsi Lembaga Non Profit (LNPRT) pun bisa tetap tumbuh didorong oleh penyelengaraan even berskala nasional maupun internasional seperti Piala Dunia U-20 serta perayaan hari-hari besar keagamaan lainnya,” papar Hari.

Untuk  kinerja investasi, dia menerangkan, dapat saja membaik lewat dukungan kebijakan pemerintah daerah dalam mempermudah perizinan dan berlanjutnya pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api (KEK TAA). 

“Sementara ekspor relatif akan membaik seiring dengan kondisi global yang relatif lebih stabil di tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.

Namun demikian, bank sentral juga menyoroti terdapat penahan pertumbuhan ekonomi yang perlu menjadi perhatian.

“Faktor penahan itu masih berkaitan dengan Covid-19, yakni peningkatan kembali kasus positif,” katanya.

Jika kasus positif Covid-19 tak terkendali, maka mendorong penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), peningkatan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), penutupan sektor usaha, hingga kebijakan politik internasional terkait pembatasan perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper