Bisnis.com, MEDAN - Data terakhir yang diolah Badan Pusat Statistik Sumatra Utara menunjukkan Perekonomian Sumatra Utara tercatat mengalami kontraksi sebesar 2,60 persen (yoy) pada kuartal III/2020.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatra Utara Wiwiek Sisto Widayat menyatakan ada harapan perekonomian Sumut tumbuh positif pada kuartal IV 2020 dan secara tahunan dengan asumsi penularan Covid-19 mulai terkendali.
“Nanti pertumbuhan ekonomi tahunan di tahun 2020 diperkirakan akan positif tergantung dari triwulan IV nya. Nanti yoy 2020 akan positif, mungkin bisa di 0,4 sampai 0,8 atau 1 persen,” kata Wiwiek Tahunan Bank Indonesia Sumut di Adi Mulia Hotel, Kamis, (3/10/2020).
Untuk mencapai proyeksi tersebut, Wiwiek menjelaskan efektivitas vaksin dan keberhasilan pengendalian Covid-19 merupakan prasyarat utama bagi Pemerintah Sumut sebelum memulai upaya perbaikan ekonomi daerah.
“Kalau Covid-19 ini tidak dapat ditangani dengan baik, artinya proyeksi ini tidak akan bisa dicapai. Kesehatan bagus dulu, lalu ekonomi itu mengikuti,” ungkap Wiwiek.
Sejalan dengan hal tersebut, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi menjelaskan masalah terbesar yang sedang dihadapi Sumut adalah Covid-19. Fluktuasi jumlah pasien terpapar Covid-19 di Sumut per harinya belum dapat diprediksi. Artinya, penyebaran Covid-19 tersebut masih belum dapat diketahui polanya sehingga butuh waktu untuk mengendalikannya.
“Hari ini [kasus] Covid-19 agak meningkat sedikit di 88 [orang] yang terpapar di Sumatra Utara. Kemarin sudah sampai ke 71 [orang]. Empat lima bulan yang lalu bahkan pernah sebanyak 292 orang per hari,” kata Edy dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Sumut di Adi Mulia Hotel, Kamis (3/12/2020).
Edy menjelaskan implikasi terbesar Covid-19 ini ada di sektor perekonomian dan tingkat keresahan masyarakat yang meningkat. Untuk itu Edy meminta seluruh elemen masyarakat berperan aktif mencegah penularan Covid-19.
Menurut Edy, kontribusi terbaik yang bisa dilakukan adalah ikut menerapkan gerakan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
