Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Petani Kuansing Siapkan Industri Hilir Karet

Asosiasi Petani Karet Kuantan Singingi (Apkarkusi) menyiapkan industri hilir karet. Saat ini baru merampungkan pembangunan gudang workshop dan ditargetkan mulai produksi awal 2021.
Gudang workshop untuk persiapan industri hilir karet BUMP PT Apkarkusi Mutiara Nagori. /Apkarkusi
Gudang workshop untuk persiapan industri hilir karet BUMP PT Apkarkusi Mutiara Nagori. /Apkarkusi

Bisnis.com, PEKANBARU — Asosiasi Petani Karet Kuantan Singingi (Apkarkusi) menyiapkan industri hilir karet. Saat ini baru merampungkan pembangunan gudang workshop dan ditargetkan mulai produksi awal 2021.

Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Apkarkusi Mutiara Nagori di bawah naungan asosiasi rampung membangun gedung workshop seluas 7x9 meter. Dananya bersumber dari APBN tahun 2020 sebesar Rp115 juta melalui Dinas Perkebunan Provinsi Riau.

Lokasi kegiatan Industri hilir karet ini berada di Gapoktan Berkah Basamo, Desa Lubuk Terentang.

Pembina Apkarkusi Syoffinal mengatakan pembangunan gudang workshop untuk pengolahan industri karet. Saat ini sedang mengisi peralatan penunjang produksi.

“Nanti di sana ada mesin-mesin pengolahan. Sudah ada mesin brown crepe bantuan 2019,” kata Syoffinal kepada Bisnis, Selasa (10/11/2020).

Syoffinal melanjutkan akhir bulan ini, rencananya ada juga bantuan mesin pembuatan vulkanisir ban mobil, motor, alat kerok ban, molding (mesin cetak) sandal jepit, hand grip, keset kaki, karpet mobil dan mangkok sadap.

Pihaknya sudah menyiapkan tim yang akan mengelola industri hilir karet ini. Pada Maret 2019 lalu telah dilatih di Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand), Palembang. Kemudian operator nantinya tetap akan diberi lagi pelatihan melalui kerjasama Pemkab Kuansing dengan Baristand, Palembang.

Syoffinal melanjutkan pendanaan pengembangan industri hilir karet ke depan didukung oleh perbankan. Apkarkusi bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia untuk mendapatkan modal dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Kita tinggal teken kerjasama. Setiap petani yang tergabung PT Apkarkusi Mutiara Nagori bisa meminjam maksimal Rp50 juta tergantung kebutuhannya nanti. Dana dikelola bersama di Apkarkusi,” tambah Syoffinal.

Bahan olahan karet (bokar) hasil petani sebagian dilelang dan sebagian lagi akan diolah menjadi barang jadi di industri hilir ini.

Sekretaris Apkarkusi Sri Dwi Astuti sampaikan hasil lelang bokar di Apkarkusi pada Senin lalu. Ada tujuh perusahaan yang mengikuti penawaran yaitu PT Kilang 5 Gunung dengan tawaran Rp9.765, PT Wipolimex Rp9.500, PT Teluk luas Rp9.600, PT. Kapuas Besar Rp9.558, PT. Batang Hari Barisan, Rp10.160, PT. Mas Mulia, Rp10.319 dan PT. Anugerah Bumi Pratama Rp10.290.

Pemenangnya PT. Mas Mulya Rp10.319 dengan laporan produksi sementara kurang lebih 44,7 ton.

“Harga bokar tingkat petani UPPB/poktan/gapoktan/koperasi sebesar Rp10.319 menurun Rp532 dari lelang minggu lalu,” katanya.

Harga bokar cenderung menurun dua pekan ini, pada penetapan pekan lalu (1 November) sebesar Rp10.851 per kilogram turun Rp641. (K42)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Eko Permadi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper