Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Alam Damai Lestari Bakal Dirikan Pabrik CPO di Pesisir Selatan

Besarnya potensi kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, mengundang perhatian dari PT Alam Damai Lestari untuk berinvestasi ke daerah itu.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PAINAN - Besarnya potensi kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, mengundang perhatian dari PT Alam Damai Lestari untuk berinvestasi ke daerah itu.

Delegasi PT Alam Damai Lestari Jonaidi Sikumbang mengatakan tidak dapat dipungkiri bahwa potensi kelapa sawit di Pesisir Selatan cukup besar, sehingga akan lebih adanya pabrik CPO.

"Saya melihat potensi kelapa sawit besar. Tapi harga tanda buah segar (TBS) kelapa sawit masih rendah di tingkat petani. Solusi untuk mengangkat harga adalah mendirikan pabrik CPO," ujarnya yang dikutip Bisnis, Selasa (11/10/2020).

Jonaidi yang juga merupakan sekretaris Wilayah Perkumpulan Keluarga Pesisir Selatan (PKPS) Sumatra Utara (Sumut) ini mengatakan bahwa sektor perkebunan kelapa sawit, diyakini akan mampu memberikan jaminan ekonomi bagi masyarakat, bila harga penjualan tandan buah segar (TBS) dihargai oleh pedagang sesuai harga pasar.

Karena sampai sekarang hasil panen perkebunan kelapa sawit milik masyarakat tidak tertampung oleh pabrik CPO yang ada di daerah itu, sehingga harga TBS selalu dihargai di bawah harga pasar.

"Kondisi inilah menjadi salah satu alasan bagi PT Alam Damai Lestari berminat dan berencana untuk melakukan investasi pembangunan pabrik CPO di Pesisir Selatan," ujarnya.

Direncanakan lokasi pendirian pabrik CPO di Nagari/Desa Kambang Barat, Kecamatan Lengayang. Rencana itu pun telah disampaikan langsung kepada Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan.

Selain soal harga, Jonaidi juga menyebutkan alasan kuat lainnya yang melirik potensi pengolahan CPO, menjadi seorang perantau yang peduli dengan kampung halaman, dia juga merasa prihatin dengan keterpurukan harga TBS yang berkepanjangan di daerah itu.

Jonaidi menjelaskan salah satu penyebab harga TBS hasil panen masyarakat terpuruk di Pesisir Selatan adalah karena minimnya pabrik pengolah CPO.

Sementara hasil panen masyarakat melimpah. Kondisi ini menjadi alasan hasil panen tidak tertampung yang pada akhirnya berdampak terhadap harga.

Sebab pabrik CPO yang ada saat ini, lebih mengutamakan hasil panen milik perusahaan sendiri, ketimbang hasil panen milik masyarakat.

Dikatakannya bahwa dengan tercapainya rencana pembangunan pabrik CPO itu nanti maka masyarakat tidak perlu kuatir lagi hasil panennya ditolak oleh pabrik.

"Karena kehadiran pabrik CPO melalui PT Alam Damai Lestari itu nanti, akan mampu menampung panen TBS milik masyarakat di Kecamatan Lengayang, dan beberapa kecamatan lainnya di daerah ini," ujarnya.

Jonaidi juga menyebutkan untuk nilai investasi pembangunan pabrik CPO tersebut mencapai Rp 200 miliar lebih. Hal tersebut juga telah disampaikan ke Pjs Bupati Pesisir Selatan.

"Memang investasi cukup besar, sehingga saya berharap rencana pembangunan pabrik CPO yang masih dalam masa penjajakan ke lokasi saat ini, mendapat dukungan dari masyarakat," harapnya.

Sebagai masyarakat perantau dia juga berharap pembangunan pabrik CPO ini bisa tercapai nantinya. Sehingga petani kelapa sawit bisa kembali bergairah dan bersemangat, karena dengan adanya pabrik nantinya bisa mengangkat harga TBS.

Menanggapi hal itu, Pjs Bupati Pesisir Selatan Mardi menyambut baik keinginan PT Alam Dalam Lestari untuk berinvestasi melalui pembangunan pabrik CPO di Kecamatan Lengayang.

Diakuinya hingga saat ini masyarakat petani kelapa sawit di daerah itu masih sering mengeluh dengan harga yang masih jauh dari standar harga pasar.

Menurut Mardi kondisi tersebut memang disebabkan oleh keterbatasan daya tampung pabrik CPO yang ada. Walau daya tampung terbatas, namun masyarakat masih saja mengembangkan lahannya untuk ditanami kelapa sawit.

"Makanya keinginan PT Alam Damai Lestari untuk membangun pabrik CPO ini sangat kita respon saya harapkan segala sesuatunya perlu dipersiapkan," pinta dia. (k56)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper