Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontraksi Berlanjut, Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Minus 1,4 Persen

Terdampak pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi Sumatra Selatan pada Kuartal III/2020 mencapai -1,4 persen.
Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih (kiri)/Bisnis-Dinda Wulandari
Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih (kiri)/Bisnis-Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG – Pandemi Covid-19 berdampak pada pertumbuhan ekonomi Sumatra Selatan.

Kontraksi pertumbuhan ekonomi Sumatra Selatan tercatat berlanjut pada Kuartal III/2020, yang mencapai -1,4 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Endang Tri Wahyuningsih mengatakan kontraksi terbentuk oleh kelompok pengeluaran serta lapangan usaha di Sumsel yang lajunya masih negatif jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Yang mengalami konstraksi paling dalam adalah realisasi konsumsi pemerintah yang minus 12,36 persen, sementara untuk sektor usaha kontraksi paling signifikan penyediaan akomodasi makan dan minum, transporasi dan pergudangan,” kata Endang, Kamis (5/11/2020).

Dia memaparkan pada kuartal III/2020, belanja APBD kabupaten/kota di Sumsel, yang memiliki share terbesar yakni 44 persen, turun sebesar 8 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal yang sama terjadi pada realisasi belanja APBDesa yang turun sebesar 55 persen. Sementara untuk belanja APBN dan APBD provinsi masih dalam kondisi baik.

Endang melanjutkan konsumsi rumah tangga, yang memegang share terbesar dalam pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) Sumsel, juga masih tumbuh negatif sebesar 4,36 persen.

“Sekarang kita menahan untuk membeli pakaian, barang pribadi, perabot rumah tangga dibanding tahun lalu karena dari sisi pendapatan masyarakat pun alami penurunan,” katanya.

Namun demikian, BPS menilai tren konsumsi rumah tangga berangsur baik jika dibandingkan dengan Kuarta II/2020 yang kontraksinya lebih dalam.

Hal tersebut tercermin dari kegiatan penduduk di Sumsel yang dipotret BPS di berbagai bidang, mulai dari mobilitasi di retail dan rekreasi, toko bahan makanan dan apotek, pusat transportasi umum taman, hingga tempat kerja sudah berangsur normal.

Menurut Endang, meski masih terkontraksi, BPS menilai pertumbuhan ekonomi Sumsel membaik. Hal itu tercermin dari laju angka pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 dibandingkan kuartal II/2020 (q to q) yang membaik. Sebelumnya kontraksi pertumbuhan ekonomi Sumsel sebesar 1,57 persen. 

“Sebetulnya pada kuartal III/2020 ini sudah ada pergerakan dibandingkan kuartal sebelumnya,” kata Endang.

Sementara jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatra yang minus 2,22 persen, Sumsel tergolong lebih baik.

“Jangan lihat kok masih minus tapi lihat juga apakah [kontraksi] kita sedalam daerah-daerah lain,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper