Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Semen Padang Ekspor 25.000 Ton Semen ke Australia

PT Semen Padang menargetkan ekspor semen dan klinker pada 2020 ini sebanyak 1.580.000 MT.
Pabrik PT Semen Padang yang ada di kawasan Teluk Bayur Padang, Sumatra Barat./Bisnis-Noli Hendra
Pabrik PT Semen Padang yang ada di kawasan Teluk Bayur Padang, Sumatra Barat./Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - PT Semen Padang mengekspor 25.000 ton semen ke Australia.

Senior Manager of Export Sales Semen Indonesia Group Fifit Abriyanto mengatakan, semen yang diekspor ke Australia itu merupakan semen dengan tipe OPC Type I Grade 52,5N.

Dikatakannya bahwa semen tersebut diekspor melalui kapal MV Luga yang sudah lego jangkar di Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Sumatra Barat.

"Dua hari lagi produk PT Semen Padang akan berangkat ke Australia. Sekarang proses pemuatan semen seberat 25.000 ton ke kapal sudah selesai dilakukan," kata dia, Jumat (25/9/2020).

Fifit menyebutkan selain semen, PT Semen Padang juga mengekspor klinker lebih kurang sebanyak 35.000 Metric Ton (MT) ke Negara Bangladesh pada September 2020 ini.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 95.300 MT sudah dikirim. Kemudian sisanya, akan diekspor pada akhir September ini.

Menurut dia, dengan adanya ekspor semen dan klinker tersebut tentu sangat menguntungkan secara pendapatan, maupun dari sisi utilisasi pabrik bagi PT Semen Padang atau Semen Indonesia Group (SIG).

Fifit menilai semakin tinggi penjualan, maka akan semakin tinggi jam operasi produksi. Artinya dengan adanya ekspor ini, pabrik menjadi teroptimalisasi.

PT Semen Padang menargetkan ekspor semen dan klinker pada 2020 ini sebanyak 1.580.000 MT, meskipun saat ini dunia diguncang wabah Covid-19.

"Kami optimis target tersebut bisa tercapai, karena hingga kini kami sudah merealisasikan 68,5 persen target ekspor," sebutnya.

Sejak awal Januari hingga pertengahan September tahun 2020, PT Semen Padang telah mengekspor 1.085.000 MT ke enam negara di dunia dengan rincian, semen sebanyak 116.000 MT dan klinker 969.000 MT.

Fifit menjelaskan enam negara itu adalah Banglades, Myanmar, Filipina, Australia, Sri Lanka dan Maldives.(K56)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Noli Hendra
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper