Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

50 Persen Anggaran Proyek Fisik Sumut Dialihkan untuk Covid-19

Sekitar 50 persen anggaran proyek fisik di Sumatra Utara dialihkan untuk pendanaan penganganan pandemi Covid-19, sehingga target pencapaian pembangunan direvisi.
Petugas medis berada di dalam ruangan infeksius Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan, Sumatera Utara, Rabu (4/3/2020). Pihak RSUP Adam Malik mengumumkan empat warga yang dirawat rumah sakit itu terkait dugaan COVID-19 dinyatakan negatif dan tiga orang diantaranya sudah dipulangkan. ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Petugas medis berada di dalam ruangan infeksius Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan, Sumatera Utara, Rabu (4/3/2020). Pihak RSUP Adam Malik mengumumkan empat warga yang dirawat rumah sakit itu terkait dugaan COVID-19 dinyatakan negatif dan tiga orang diantaranya sudah dipulangkan. ANTARA FOTO/Septianda Perdana

Bisnis.com, MEDAN - Sekitar 50 persen anggaran proyek fisik di Sumatra Utara dialihkan untuk pendanaan penganganan pandemi Covid-19, sehingga target pencapaian pembangunan direvisi.

Pemerintah Provinsi Sumatra Utara melakukan penyesuaian target capaian pembangunan, seiring penurunan pendapatan dan koreksi belanja daerah sebagai dampak pandemi Covid-19.

Sekretaris Bappeda Provinsi Sumatera Utara Yosi Sukmono mengatakan ada penyesuaian target capaian pembangunan karena realokasi anggaran dan refocusing kegiatan akibat Covid-19. Penyesuaian berupa penundaan maupun pembatalan proyek fisik seperti pembangunan jalan dan irigasi, serta kegiatan rutin seperti rapat.

Sekitar 50 persen pekerjaan fisik harus ditunda karena realokasi anggaran. Dalam beberapa kesempatan, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi menyebut realokasi anggaran mencapai Rp1,5 triliun pada APBD 2020, dalam tiga tahap.

"Rata-rata berkurang 50 persen, baik proyek fisik maupun kegiatan rutin. Maka ketemu angka itu [realokasi Rp1,5 triliun]," katanya kepada Bisnis kepada Minggu (7/6/2020).

Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumatra Utara Effendy Pohan mengatakan, tahun ini ada 84 paket pekerjaan fisik berupa pembangunan jalan dan jembatan. Total nilai proyek sekitar Rp500 miliar - Rp600 miliar.

Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Sumatra Utara Ismael P Sinaga mengatakan ada penyesuaian APBD 2020 akibat Covid-19. Penyebaran virus corona membuat pendapatan daerah menurun, sehingga ada koreksi belanja untuk menutup defisit.

Potensi penurunan pendapatan daerah sebesar Rp1,02 triliun dari target Rp13,8 triliun. Adapun, koreksi belanja daerah sebesar 15,21% dari total belanja APBD 2020 sebesar Rp14,08 triliun.

Dia mengatakan seiring dampak Covid-19 yang memengaruhi pendapatan daerah, maka akan terjadi pembatalan maupun penundaan atas pengadaan barang dan jasa, pekerjaan atau proyek fisik yang telah dianggarkan.

"Banyak kegiatan yang harus diefisiensikan seperti kegiatan rutin berupa rapat-rapat. Banyak yang ditunda dan dikurangi, termasuk pekerjaan fisik di Dinas Cipta Karya," katanya kepada Bisnis pada pekan lalu.

Yosi menambahan penyesuaian APBD telah disampaikan kepada DPRD Sumatra Utara. "Sudah disampaikan. Finalisasinya pada rapat anggaran perubahan nanti," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper