Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cegah Corona, Operasional Busway di Pekanbaru Dibatasi

PT Sarana Pembangunan Pekanbaru sebagai operator bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) menutup sementara beberapa rute akibat sepinya penumpang di Ibukota Provinsi Riau.
Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Riau Kepri pada program pemasangan stiker Bank Riau Kepri di 20 unit bus Trans Metro Pekanbaru (TMP)./JIBI
Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Riau Kepri pada program pemasangan stiker Bank Riau Kepri di 20 unit bus Trans Metro Pekanbaru (TMP)./JIBI

Bisnis.com, PEKANBARU — PT Sarana Pembangunan Pekanbaru sebagai operator bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) atau busway di Pekanbaru menutup sementara beberapa rute akibat sepinya penumpang selama masa imbauan pembatasan sosial di Ibukota Provinsi Riau.

Heri Susanto, Direktur PT Sarana Pembangunan Pekanbaru mengatakan bahwa jumlah penumpang bus TMP kian turun sejak pemerintah mengeluarkan imbauan agar masyarakat mengurangi kegiatan di luar rumah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Pada hari biasa satu harinya penumpang bus TMP bisa tembus 12 ribu orang per hari. Tapi kini paling banyak hanya sekitar dua sampai tiga ribu penumpang per hari," kata Heri melalui keterangan resmi, Senin (6/4/2020).

Adapun, rute yang ditutup antara lain adalah Pelabuhan Sungai Dukuh — Jalan Sudirman, Tribakti — Pujasera Arifin Ahmad, Pujasera Arifin Ahmad — Puskesmas Simpang Tiga, Unilak — Palas, dan Bandar Udara SSK II — Awal Bross.

Selain menutup beberapa rute, perseroan juga mengurangi waktu operasional bus TMP hingga pukul 18.00 WIB dari sebelumnya hingga pukul 21.00 WIB.

"Untuk bus yang beroperasi juga dikurangi akibat sepi penumpang. Biasanya 75 armada, kini hanya 30 armada saja," imbuh Heri.

Sebelumnya, Heri mengatakan bahwa pendapatan dari operasional bus TMP juga telah berkurang hingga 40 persen secara mingguan akibat pengurangan-pengurangan tersebut.

"Jumlah bus yang dikurangkan mencapai 35 persen. Dampaknya sangat besar. Ada penurunan pendapatan secara mingguan mencapai 40 persen [dari kondisi normal],” kata Heri.

Dirinya mengungkapkan biasanya operasional bus TMP menghasilkan pendapatan sekitar Rp40 juta - Rp45 juta per hari. Namun, saat ini pendapatan turun menjadi Rp22 juta - Rp30 juta per hari.

Heri mengimbau agar pernumpang bus TMP tidak berdesak-desakan di dalam bus dan selalu menjaga jarak dengan penumpang lain. Tak hanya itu, dia menegaskan telah disediakan disinfektan untuk menjaga kebersihan angkutan umum sehingga penumpang tak perlu khawatir berlebihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper