Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah ODP Bertambah, Edy Rahmayadi: Banyak yang Bandel, masih Pergi ke Keramaian

Jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) di Sumatra Utara terus bertambah, sejak terkonfirmasi kasus positif Covid-19 pertama kali pada 18 Maret 2020.
Petugas medis berada di dalam ruangan infeksius Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan, Sumatera Utara, Rabu (4/3/2020). Pihak RSUP Adam Malik mengumumkan empat warga yang dirawat rumah sakit itu terkait dugaan COVID-19 dinyatakan negatif dan tiga orang diantaranya sudah dipulangkan. ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Petugas medis berada di dalam ruangan infeksius Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Adam Malik Medan, Sumatera Utara, Rabu (4/3/2020). Pihak RSUP Adam Malik mengumumkan empat warga yang dirawat rumah sakit itu terkait dugaan COVID-19 dinyatakan negatif dan tiga orang diantaranya sudah dipulangkan. ANTARA FOTO/Septianda Perdana

Bisnis.com, MEDAN - Jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) di Sumatra Utara terus bertambah, sejak terkonfirmasi kasus positif Covid-19 pertama kali pada 18 Maret 2020.

Kenaikan jumlah ODP rata-rata lebih dari 100 orang setiap harinya. Terbaru, jumlah ODP meningkat dari 1.391 orang per Selasa (24/3/2020) menjadi 1.976 per Rabu (25/3/2020).

Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi menilai banyak warga tidak mentaati imbauan pemerintah untuk menerapkan social distancing. Akibatnya, jumlah ODP terus bertambah. 

Sebagai contoh, kata dia, banyak warga yang masih melakukan kegiatan keramaian di Kota Medan. Dalam telekonferensi dengan 33 kabupaten/kota di Sumut, Edy meminta Bupati dan Walikota untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan memaksa warganya tetap di rumah. 

"Banyak yang belum mentaati imbauan pemerintah. Akibatnya jumlah yang kita pantau bertambah," katanya dalam keterangan resmi yang dikutip pada Kamis (26/3/2020).

Gubernur juga meminta Bupati dan Walikota segera membahas realokasi anggaran untuk penanganan Covid-19 dengan DPRD. Selain itu, daerah diminta segera mendata warganya yang terdampak Covid-19.

Edy mengingatkan pemerintah kabupaten dan kota untuk memantau kedatangan penumpang di pelabuhan. Sebab, dalam waktu dekat ada sekitar 4.000 TKI asal Sumut yang akan kembali ke daerah.

"Yang paling utama untuk menyiapkan tempat isolasi nantinya dan jangan sampai ini lolos. Perhatian kita pada Kabupaten Batubara dan Kota Tanjungbalai yang memiliki pelabuhan," imbuhnya.

Terkait ODP yang membandel pernah disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumatra Utara Alwi Mujahit Hasibuan. Dia mengatakan ODP yang berhasil diidentifikasi dan disiplin menerapkan social distancing, dapat berkontribusi dalam memutus rantai penularan Covid-19.

Sayangnya, banyak ODP yang tidak patuh terhadap ketentuan yang telah diatur oleh Dinas Kesehatan. Akibatnya, jumlah ODP mencatatkan kenaikan signifikan.

"ODP diminta untuk mengisolasi diri selama 14 hari. Tapi di awal banyak ODP yang tidak berkenan mengisolasi diri. Akibatnya banyak terjadi peningkatan," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper