.jpg)
Bisnis.com, PALEMBANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Sumatra Selatan mencatat telah terjadi 44 peristiwa bencana di provinsi itu sepanjang Januari - Februari 2020.
Kepala BPBD Sumsel Iriansyah mengatakan cuaca ekstrem yang terjadi sejak akhir tahun lalu memicu peristiwa bencana, terutama banjir di daerah yang dilintasi Sungai Musi.
“Kejadian bencana di Sumsel tidak hanya berdampak pada kerugian harta dan benda milik korban, namun juga berdampak pada kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum,” kata Iriansyah, Kamis (27/2/2020).
Iriansyah memerinci puluhan peristiwa bencana terebut mencakup 19 peristiwa banjir, 3 peristiwa banjir bandang, 7 peristiwa longsor, 1 peristiwa puting beliung, dan 14 kali kebakaran.
Menurut Iriansyah pihaknya tetap siaga selama masa cuaca ekstrem. Untuk mengantisipasi banjir yang saat ini terus terjadi di sejumlah daerah, BPBD menyiapkan sejumlah perahu karet guna membantu evakuasi warga yang terisolir akibat banjir.
“Biasanya warga sudah memiliki alat transportasi lokal seperti perahu atau sampan, sementara dari pihak BPBD menyiapkan perahu karet,” kata Iriansyah.
Iriansyah melanjutkan perahu karet dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota disiagakan untuk evakuasi.
Berbagai kejadian bencana di Sumsel mengakibatkan kerugian bagi masyarakat. Tercatat 7.547 rumah terendam, 77 rumah rusak berat, 401 rumah rusak sedang, 492 rumah rusak ringan, 25 rumah hanyut, dan 25 unit rumah terbakar.
Bencana juga mengakibatkan seumlah fasilitas umum rusak. Sedikitnya 4 jembatan rusak, 8 jembatan putus, 6 sekolah terendam, dan 144 hektare lahan warga terendam.
Korban yang terdampak akibat kebencanaan hingga saat ini tercatat sebanyak 8792 KK atau 18.993 jiwa dengan 2 korban meninggal dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
