Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja BUMD Riau Tak Maksimal

Pemerintah Provinsi Riau mencatatkan hanya 5 perusahaan dari 7 BUMD yang membukukan laba dan dividen.
Hamparan perkebunan kelapa sawit membentuk pola terlihat dari udara di Provinsi Riau, Selasa (21/2)./Antara-FB Anggoro
Hamparan perkebunan kelapa sawit membentuk pola terlihat dari udara di Provinsi Riau, Selasa (21/2)./Antara-FB Anggoro

Bisnis.com, PEKANBARU — Pemerintah Provinsi Riau bakal memaksimalkan kinerja badan usaha milik daerah (BUMD) pada bisnis inti untuk meningkatkan pendapatan dan laba pada tahun ini.

Berdasarkan data terbaru Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Provinsi Riau, terdapat 5 dari 7 perusahaan BUMD yang mencatatkan laba dan berkontribusi memberikan deviden kepada pemerintah daerah pada 2018. 

Dividen pada 2018 yang disetorkan pada 2019 itu senilai total Rp102,62 miliar atau turun 12,79% dari setoran pada tahun sebelumnya senilai Rp117,68 miliar. Setoran tersebut pun hanya berkontribusi sekitar 2,85% terhadap target PAD Riau senilai Rp3,6 triliun pada 2019.

Dari 5 perusahaan yang membukukan pendapatan, hanya terdapat dua perusahaan yaitu PT Sarana Pembangunan Riau dan PT Jaminan Kredit Daerah yang mencatatkan kenaikan laba masing-masing sebesar 34,49% dan 37,44%.

Sementara ada 2 perusahaan tidak mencatatkan pendapatan yaitu PT Riau Airlines yang sudah tidak beroperasi dan PT Riau Petroleum yang baru akan beroperasi. 

Mardoni Akrom, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Provinsi Riau, mengakui bahwa BUMD belum banyak berkontribusi terhadap PAD di Bumi Lancang Kuning.

“Kalau kami, [BUMD] rugi tidak [ada]. Tapi pendapatan dan labanya masih minim,” kata Mardoni kepada Bisnis ketika dijumpai di kantornya, Jumat (7/2/2020). 

Dirinya menjelaskan bahwa satu BUMD, yaitu PT Riau Petroleum, yang belum menghasilkan laba bukan karena merugi melainkan baru akan dioperasikan setelah mendapat hak participant interest (PI) 10% beberapa sumur migas di Riau pada 2021.

Berdasarkan Permen ESDM No.37/2016 disebutkan bahwa pemerintah daerah yang di daerahnya memiliki sumur migas bakal mendapatkan pembagian saham sebesar 10%.

“Ke depannya [RIau Petroleum] sudah mulai ada [pendapatan] karena perusahaan ini dibentuk untuk fokus mengelola PI 10%. Sekarang sudah mengelola Wilayah Kerja {WK) Siak dan WK Kampar. Ada Blok Rokan juga, tapi belum,” jelas Mardoni.

DAFTAR PENYETORAN DEVIDEN BUMD KEPADA PEMERINTAH PROVINSI RIAU 

No

Nama BUMD

2.019 (Rp juta)

2.018 (Rp juta)

Perubahan (%)

1

PT Bank Riau Kepri

99.231,20

108.127,89

-8,23

2

PT Pengembangan Investasi Riau

904,55

7.373,00

-87,73

3

PT Sarana Pembangunan Riau

707,83

526,28

34,50

4

PT Permodalan ekonomi Rakyat

218,48

521,09

-58,07

5

PT Jaminan Kredit Daerah

1.564,23

1.138,05

37,45

6

PT Riau Airlines

-

-

-

7

PT Riau Petroleum

-

-

-

 

TOTAL

102.626,29

117.686,31

-12,80

 
 Sumber: Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Provinsi Riau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper