Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Swiss Jajaki Potensi Investasi di Sumut

Sejumlah perusahaan asal Swiss menyatakan minatnya untuk berinvestasi di kawasan Sumatra Utara.
Danau Toba dilihat dari Geosite Sipinsur Kabupaten Humbang Hasundutan. JIBI/Nancy Junita
Danau Toba dilihat dari Geosite Sipinsur Kabupaten Humbang Hasundutan. JIBI/Nancy Junita

Bisnis.com, MEDAN - Sejumlah perusahaan asal Swiss menyatakan minatnya untuk berinvestasi di kawasan Sumatra Utara.

Duta Besar Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz mengatakan Sumut memiliki potensi investasi yang cukup besar. Apalagi, perannya sangat penting untuk pergerakan ekonomi.

Untuk itu, kehadirannya bersama dengan 10 perusahaan asal Swiss ke Sumut guna menjajaki kerjasama menggarap potensi tersebut.

Sejumlah perusahaan itu yakni Swiss Cham, PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL), PT Clariant Adsorbents Indonesia, PT Buhler Indonesia, dan Japan Tobacco International (JTI).

Selain itu, ada PT Asuransi Adira Dinamika yang saat ini menjadi bagian dari Zurich Insurance Grop, PT HILTI Nusantara, PT. Endress+Hauser Indonesia, Regal Springs Indonesia, dan Syngenta.

"Investasi ini akan dilakukan oleh perusahaan, bukan pemerintah. Jadi nantinya perusahaan yang langsung menentukan apa yang akan diinvestasikan," katanya.

Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menyambut baik rencana investasi perusahaan asal Swiss berinvestasi di daerah. Apalagi, ada sejumlah potensi investasi yang dapat dikerjasamakan.

Salah satunya, kata dia, pemprov saat ini banyak melakukan pembangunan sport center untuk persiapan penyelenggaraan PON 2024.

Di sektor pariwisata, Sumut juga memiliki Danau Toba yang merupakan salah satu dari lima destinasi super prioritas Indonesia yang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo.

Pada kesempatan itu, Wagub juga memperkenalkan beberapa produk UMKM asal Sumut, diantaranya ulos dan kopi.

"Mungkin kita bisa bersinergi. Semoga bisa banyak berkontribusi untuk pembangunan yang ada di Sumut," katanya saat menerima kunjungan rombongan pengusaha asal Swiss, dalam keterangan resmi pada Rabu (5/2/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper