Bisnis.com, MEDAN - PT Pertamina (Persero) menargetkan program satu desa satu pangkalan di Sumatra Utara dapat terealisasi penuh pada 2020.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR I Roby Hervindo menyampaikan sejak dimulai awal tahun 2019, saat ini program satu desa satu pangkalan terealisasi sekitar hampir 70% untuk wilayah Sumatra Utara.
Kondisi geografis yang menantang menjadi kendala utama dalam perluasan pangkalan hingga tingkat desa.
Adapun perluasan pangkalan di tingkat kabupaten/kota telah mencapai 100%, sedangkan di tingkat kecamatan sekitar 99%.
"Kami masih kejar terus untuk perluasan titik pangkalan di tingkat kelurahan. Kami targetkan tahun ini bisa sepenuhnya, setidaknya untuk daerah yang secara geografis tidak terlalu menyulitkan," katanya, Selasa (4/2/2020).
Perseroan bakal menggenjot perluasan titik pangkalan hingga tingkat desa di sejumlah kabupaten/kota pada tahun ini, seperti Kabupaten Mandailing Natal, Padang Lawas Utara, dan Nias. Terutama untuk Kabupaten Nias, perluasan pangkalan di tingkat desa baru terealisasi sekitar 25%.
Guna mengejar realisasi program ini, perseroan terus berkoordinasi dengan badan usaha milik desa (BUMDes) dan pemerintah daerah.
Hingga Januari 2020, realisasi penyaluran elpiji subsidi di Sumut mencapai sekitar 7 juta tabung. Realisasi ini naik 6% dibandingkan dengan penyaluran pada periode yang sama tahun lalu sekitar 6,5-6,6 juta tabung.
Adapun sepanjang 2019 realisasi penyaluran elpiji di Sumatra Utara sekitar 370.000 metrik ton atau kelebihan 1,5% dari kuota sekitar 364.000 metrik ton.
Sebagai informasi, program satu desa satu pangkalan bertujuan untuk semakin memudahkan masyarakat mendapatkan elpiji 3 kg dengan harga standar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel