Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumut Siapkan Dokumen Teknis LRT Mebidangro

Pemerintah Provinsi Sumatra Utara mulai menyiapkan dokumen teknis pembangunan Light Rail Transit (LRT) Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo atau disingkat Mebidangro yang ditarget selesai pada 2023.
LRT/ANTARA-Dhemas Reviyanto
LRT/ANTARA-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara mulai menyiapkan dokumen teknis pembangunan Light Rail Transit (LRT) Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo atau disingkat Mebidangro yang ditarget selesai pada 2023.

Sekretaris Bappeda Provinsi Sumatera Utara Yosi Sukmono menyampaikan proyek pembangunan LRT saat ini masuk tahap penyiapan dokumen teknis yakni studi kelayakan dan Detail Enginering Design (DED).

Tim Pokja dengan Dinas Perhubungan sebagai leading, juga akan memulai indentifikasi trase lintasan guna kebutuhan pembebasan lahan.

Pemprov menargetkan kajian tersebut dapat selesai pada 2020. Selanjutnya, tahap konstruksi proyek LRT diharapkan dapat mulai pada tahun depan.

"Jika lahan sudah terdefinisi dengan tepat, maka awal tahun depan sudah bisa dilakukan pembebasan lahan. Dan konstruksi sudah bisa dimulai 2021," katanya kepada Bisnis di Medan, pada Selasa (28/1/2020).

Pembangunan LRT Mebidangro merupakan proyek strategis Sumatra Utara dan telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Moda transportasi ini nantinya juga akan terhubung dengan rencana proyek Bus Rapid Transit (BRT) Medan.

Proyek pembangunan LRT memiliki lintasan sepanjang 41 km dan terdiri dari 5 koridor. Proyek tersebut diperkirakan menelan investasi sekitar Rp21 triliun. Proyek ini akan dibiayai pemerintah pusat dengan bantuan Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemerintah Kota Medan.

"Kami [Pemprov Sumut] diminta komitmennya untuk pembebasan lahan atau hal-hal yang sifatnya non kosntruksi. Adapun, pemerintah pusat masuk pada pembiayaan konstruksi," imbuhnya.

Selanjutnya, Pemprov menargetkan proyek pembangunan kereta cepat itu dapat selesai pada 2023. Target penyelesaian ini guna mengejar operasional pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, di mana Sumatra Utara menjadi tuan rumah.

"Tidak sekadar mengejar PON. LRT tidak hanya untuk pergerakan orang, tetapi menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di titik-titik pergerakan itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper