Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kendala Pengembangan Transportasi Hijau di Pekanbaru

Kondisi transportasi, regulasi perparkiran, serta pengaturan arus lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki menjadi sorotan utama untuk mengembangkan transportasi hijau (green transportation) di Kota Pekanbaru.
Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau belum lama ini./Antara
Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau belum lama ini./Antara

Bisnis.com, PEKANBARU—Kondisi transportasi, regulasi perparkiran, serta pengaturan arus lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki menjadi sorotan utama untuk mengembangkan transportasi hijau (green transportation) di Kota Pekanbaru.

Hal itu disampaikan oleh Tim Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT—GT) dalam workshop bersama Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru dan Asian Development Bank (ADB) pekan lalu.

Dalam pemaparannya, tim IMT—GT menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru masih harus melakukan pembenahan di sana-sini untuk mewujudkan transportasi ramah lingkungan bagi masyarakat.

“Yang paling utama adalah mengubah pola pikir masyarakat yang sering memakai kendaraan pribadi menjadi lebih menggunakan transportasi umum, berjalan kaki, dan bersepeda,” seperti dikutip dari ketarangan resmi, Senin (20/1/2020).

Adapun, Asisten III Sekda Kota Pekanbaru Baharuddin merespons bahwa pihaknya berkomitmen untuk mewujudkan program green transportation di Kota Bertuah tersebut.

“Kami mengucapkan terimakasih atas masukan-masukan dari tim IMT-GT atas program yang disampaikan tadi. Kami dari Pemko Pekanbaru sudah ada komitmen untuk mengarah kesana,” katanya..

Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Yuliarso menambahkan bahwa rencana pengembangan transportasi hijau saat ini sudah masuk dalam rencana pengembangan Smart City Kota Pekanbaru.

“Dari beberapa poin yang diusulkan tim IMT—GT, sebenarnya hal tersebut sudah menjadi visi misi walikota Pekanbaru untuk mewujudkan Pekanbaru Smart City,” ujarnya.

Tim IMT—GT juga menjelaskan ada lima kunci untuk bisa mewujudkan transportasi ramah lingkungan a.l. penerapan tranportasi massal, kebiasaan berjalan kaki/bersepeda, pengelolaan parkir, penggunaan mobil elektrik serta manajemen lalu lintas.

Terkait pengelolaan perparkiran, saat ini Dishub Kota Pekanbaru menyebut sudah sampai tahapan regulasi dengan membuat payung hukum. Setelah itu, Dishub akan melakukan pengelolaan dengan profesional.

Adapun kedatangan tim IMT—GT ke Pekanbaru bertujuan untuk melakukan riset dan penelitian dalam rangka mewujudkan transportasi ramah lingkungan.

Pekanbaru menjadi salah satu dari 7 kota besar yang ada di Indonesia, Malaysia, dan Thailand yang masuk ke dalam program IMT—GT di bidang pengembangan transportasi hija.

Ketujuh kota besar tersebut adalah Phuket dan Krabi di Thailand, Malaka, Penang, dan Langkawi di Malaysia, serta Aceh dan Pekanbaru di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper