Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penduduk Miskin di Sumsel Berkurang 6.580 Orang

Jumlah penduduk miskin di Sumatra Selatan tercatat berkurang sebanyak 6.580 orang pada periode September 2019.
Ilustrasi/ANTARA-Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi/ANTARA-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, PALEMBANG – Jumlah penduduk miskin di Sumatra Selatan tercatat berkurang sebanyak 6.580 orang pada periode September 2019.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, pada bulan September 2019 jumlah penduduk miskin mencapai 1,06 juta atau sebesar 12,56%.

Jumlah tersebut turun sebanyak 6.580 orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2019 yang sebesar 1,07 juta atau 12,71%.

“Hanya dalam waktu enam bulan angka kemiskinan Sumsel turun 0,15 persen menjadi 12,56 persen dari sebelumnya 12,71 persen,” kata Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih, Rabu (15/1/2020).

Endang mengatakan peranan kelompok makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan kelompok bukan makanan, yang mencakup perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan.

Adapun komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap garis kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan di antaranya adalah beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, telur ayam ras, mie instan roti kopi dan lainnya.

Namun dengan adanya rencana penerapan cukai untuk rokok diharapkan Endang dapat ikut menurunkan tingkat konsumsi masyarakat.

“Ada tiga poin penting yang harus dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan, salah satunya harus memperhatikan karakteristik penduduk miskin tersebut,” katanya.

Selain itu, dia melanjutkan, pemerintah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Tak kalah penting, perlu adanya pengawasan program pengentasan kemiskinan.

“Saat ini mungkin programnya sudah bagus tapi bermasalah di lapangan. Misalnya, masalah distribusi kemudian penerima. Ini juga jadi PR kita,” katanya.

Hal lain yang tak kalah penting untuk menurunkan angka kemiskinan ini adalah keberlangsungan bantuan sosial.

“Karena kalau kita lihat berbagai progam bantuan sosial memang sangat membantu penurunan angka kemiskinan. Bisa 5 sampai 6 persen,” ujarnnya.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Sumsel, Rosyidin Hasan, mengatakan angka kemiskinan Sumsel yang masih di kisaran 12 persen adalah akumulasi dari 17 kab/kota se Sumsel.

Oleh karena itu, untuk menurunkannya perlu upaya dari BPS se Sumsel untuk aktif seperti BPS Provinsi. “Karena kalau kemiskinan kabupaten/kota itu turun pasti kemiskinan Sumsel juga turun,” jelasnya.

Saat ini kata Rosyidin adanya penurunan sebesar 0,15 persen  sudah cukup menggembirakan. Penurunan ini salah satunya dipengaruhi komoditas beras.

"Makanya saya selalu katakan agar bantuan yang bersentuhan oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dapat diterima dengan baik. Agar tidak bermasalah sampai pada bulan yang bersangkutan. Ini harus tepat sasaran agar yang miskin tidak tetap miskin,” jelasnya.

Bahkan untuk merealisasikan komitmen gubernur yang ingin angka kemiskinan menjadi satu digit pihaknya sudah menelurkan program Unit Ekonomi Produktif (UEP). Pihaknya berharap program itu secepatnya  berjalan agar penurunan angka kemiskinan cepat terwujud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper