Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Riau Terus Melemah, Ini Saran Bank Indonesia

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau memberikan sejumlah masukan kepada pemda untuk menyikapi pelemahan ekonomi di daerah itu selama beberapa tahun terakhir.
Seorang nelayan memanggul ikan tuna. Riau dinilai perlu mengembangkan perikanan sebagai andalan baru pertumbuhan ekonomi./Reuters-Tarmizy Harva
Seorang nelayan memanggul ikan tuna. Riau dinilai perlu mengembangkan perikanan sebagai andalan baru pertumbuhan ekonomi./Reuters-Tarmizy Harva

Bisnis.com, PEKANBARU – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau memberikan sejumlah masukan kepada pemda untuk menyikapi pelemahan ekonomi di daerah itu selama beberapa tahun terakhir.

Kepala BI Riau Decymus mengatakan dahulu perekonomian Riau sangat besar, bahkan terbesar di Sumatra selama periode 2010 - 2012, dimana ekonomi Riau tumbuh hingga 6 persen.

"Tapi penopang utama ekonomi Riau saat itu dari minyak, sekarang pertumbuhan ekonomi Riau tinggal 3 persenan, penyebab utamanya karena natural declining minyak itu. Jadi kami ada beberapa saran untuk pemda menghadapi kondisi ini," ujarnya pada Jumat (11/10/2019).

Decymus menjelaskan pemda diminta untuk melirik beberapa sektor berikut guna dikembangkan lebih lanjut.

Pertama, yaitu pertanian selain perkebunan. Komoditas pertanian di Riau punya potensi untuk dikembangkan, dan dinilai mampu menggerakkan ekonomi daerah, misalnya tanaman ubi kayu.

Kedua, perdagangan. Sektor ini perlu mendapat perhatian pemda, karena terbukti Pemkot Pekanbaru bisa meraih pertumbuhan ekonomi 5 persen dengan fokus pada sektor tersebut.

Ibu kota Riau ini tidak bergantung pada fluktuasi harga minyak dan komoditas sawit, karena punya sektor perdagangan yang sudah berkembang. Selain itu, Pekanbaru mengandalkan jasa perhotelan dan penjualan eceran.

Lalu ketiga, real estate. Sektor perumahan, properti dinilai sudah layak dilirik pemda untuk didorong, karena saat ini pemerintah tingkat pusat hingga daerah sudah menggeber pembangunan infrastruktur sehingga banyak daerah menjadi lebih mudah untuk diakses dan pusat ekonomi baru akan bermunculan. Di sini sektor properti tentu menjadi kebutuhan.

Terakhir, sektor perikanan. Sepanjang pesisir timur Provinsi Riau memiliki potensi perikanan dan kelautan yang besar, namun belum maksimal digarap karena belum ada pelabuhan yang representatif untuk menjadi wadah nelayan menjual hasil ikannya.

"Akibatnya hasil perikanan di Riau ini lari ke tetangga seperti Batam dan Medan. Padahal kalau ini masuk ke Riau dan tercatat sebagai PDRB, tentu ekonomi semakin tumbuh positif. Tidak hanya itu, hasil padi juga kondisinya sama, hasilnya itu masuk ke Medan," ujarnya.

Adapun BI Riau mencatat perekonomian Riau di triwulan II/2019 sebesar 2,80 persen atau mengalami pelemahan dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 2,87 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper