Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Sumut berupaya Tekan Penyakit Endemik

Sumut disebutkan memiliki beberapa penyakit endemik, seperti difteri, pertusis, dan hepatitis.
Pekerja menunjukkan vaksin yang mengandung komponen difteri sebelum didistribusikan/ANTARA-M Agung Rajasa
Pekerja menunjukkan vaksin yang mengandung komponen difteri sebelum didistribusikan/ANTARA-M Agung Rajasa

Bisnis.com, MEDAN – Sumatera Utara (Sumut) memiliki beberapa penyakit endemik, seperti difteri, pertusis, dan hepatitis.

Belakangan kasus difteri kembali menjadi pembicaraan publik, terutama setelah kasus kematian mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU) asal Malaysia yang terkena difteri beberapa waktu lalu.

Catatan Dinas Kesehatan Sumut menyebutkan, sepanjang tahun 2019 sudah terjadi 17 kasus difteri dengan 3 kematian. Tahun 2018 ada 17 kasus, sementara 2017 ada 10 kasus. Untuk itu diperlukan konsolidasi setiap pihak terkait di Sumatera Utara mulai dari puskesmas, rumah sakit, hingga pemerintah kabupaten/kota.

Seluruh pihak terkait diminta agar mengutamakan antisipasi dan kepedulian pada kasus penyakit endemik, serta cepat tanggap dalam penanganannya. “Saya mau cepat sehingga orang tidak sakit. Antisipasi dan kepedulian itu yang penting,” kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi lewat keterangan resminya Senin (30/9/2019).

Edy berpesan agar setiap tenaga kesehatan melayani pasien dengan serius dan melakukan yang terbaik. Selain itu, tenaga kesehatan diharapkan memberi semangat untuk kesembuhan pasien. “Lakukan yang terbaik, kita melakukan tugas untuk anak bangsa, yakinkan  kepada pasien kalau mereka akan sembuh,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan rapat koordinasi tersebut bertujuan untuk mengkonsolidasi seluruh kekuatan di bidang kesehatan. Mulai dari dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota, puskesmas, hingga rumah sakit pemerintah.

“Rapat ini untuk menyatukan langkah menyusun strategi menyelesaikan persoalan yang dihadapi khususnya terkait penyakit yang bisa diobati dengan vaksin,” ungkap Alwi.

Rapat tersebut menghasilkan komitmen seluruh pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan dan antisipasi penyakit yang bisa diobati dengan imunisasi.

Terutama penyakit difteri, yaitu penyakit menular yang disebabkan bakteri corynebacterium diptheriae (CD). Penyakit ini menyerang tenggorokan dan hidung yang menyebabkan infeksi. Bahkan bisa berakibat pada kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper