Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-gara Sumber Air Kering, Pemadaman Karhutla di Riau Terhambat

Pemprov Riau menyatakan saat ini upaya pemadaman karhutla terus dilakukan pemerintah. Namun ada kendala di lapangan yaitu keringnya sumber air akibat musim kemarau.
Asap menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, pada Senin malam (28/9)./Antara
Asap menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, pada Senin malam (28/9)./Antara

 Bisnis.com, PEKANBARU -  Pemprov Riau menyatakan saat ini upaya pemadaman karhutla terus dilakukan, namun ada kendala di lapangan yaitu keringnya sumber air akibat musim kemarau.
 
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan saat ini satgas karhutla terus melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
 
"Satgas terus berjalan, helikopter dan pesawat bom air saat ini ada enam unit yang beroperasi, tapi ada kendala yaitu sumber air yang ada mulai mengering," ujarnya, Senin (23/9/2019).
 
Syamsuar memaparkan  sumber air kering karena musim kemarau di wilayah Riau sejak Juli  lalu. Akibatnya, hujan tidak turun dan bila  pun turun, intensitasnya sangat rendah dan singkat. Kondisi inilah yang memicu daerah itu mengalami kekeringan.
 
Untuk mengatasi masalah itu, satgas karhutla di lapangan telah mengerahkan alat berat guna menggali sumur dan menemukan sumber air baru.
 
"Beberapa alat berat diturunkan, satgas membuat sumur di lapangan untuk dapat sumber air untuk memadamkan karhutla," ujarnya.
 
Adapun saat ini kualitas udara di Pekanbaru dan sekitarnya menurut data aplikasi Air Visual berada di angka 769 dengan status berbahaya. Sedangkan jarak pandang berada di angka 600 meter.
 
Kabut asap di wilayah Riau sudah terjadi sejak dua bulan lalu. Aktivitas pendidikan sudah dihentikan dua pekan lalu. Sebagian masyarakat juga telah memilih mengungsi ke wilayah lain yang kualitas udaranya lebih baik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper