Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabut Asap: Riau Siapkan Lokasi Evakuasi, tapi hanya Berdaya Tampung 2.000 Orang

Pemprov Riau mengupayakan langkah evakuasi bagi masyarakat, untuk menghadapi kondisi terburuk akibat kabut asap. Lokasi evakuasi ini punya daya tampung 2.000 orang.
Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). Kota Pekanbaru menjadi salah satu wilayah di Provinsi Riau yang terpapar kabut asap pekat yang mengakibatkan jarak pandang menurun drastis di Kota tersebut./Antara
Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). Kota Pekanbaru menjadi salah satu wilayah di Provinsi Riau yang terpapar kabut asap pekat yang mengakibatkan jarak pandang menurun drastis di Kota tersebut./Antara
Bisnis.com, PEKANBARU  - Pemprov Riau mengupayakan langkah evakuasi bagi masyarakat, untuk menghadapi kondisi terburuk akibat kabut asap. Lokasi evakuasi ini punya daya tampung 2.000 orang.
 
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan pemda sudah menyiapkan skenario terburuk dalam menghadapi bencana kabut asap.
 
"Kami sudah bicarakan dengan Chevron, untuk menghadapi skenario terburuk yaitu lokasi evakuasi di Rumbai, bisa menampung sampai 2.000 orang," ujarnya saat konpers penanganan karhutla dan asap, Senin (23/9/2019).
 
Syamsuar menjelaskan untuk lokasi evakuasi ini, akan diperuntukkan bagi kelompok masyarakat rentan seperti ibu hamil, anak-anak, bayi, serta masyarakat dengan riwayat penyakit asma.
 
Selain posko evakuasi, pemda mengaku sudah menyiapkan posko kesehatan di bawah kewenangan dinas kesehatan, serta bekerjasama dengan rumah sakit untuk melayani masyarakat yang terdampak kabut asap.
 
Pemda juga mengaku sudah menjalin komunikasi dengan BPJS Kesehatan untuk mendukung pelayanan dan penjaminan kesehatan bagi korban kabiut asap.
 
Adapun saat ini kualitas udara di Pekanbaru dan sekitarnya menurut data aplikasi Air Visual berada di angka 769 dengan status berbahaya. Sedangkan jarak pandang berada di angka 600 meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper