Bisnis.com, MEDAN— Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) memulai kebun percontohan guna membangkitkan kinerja produksi komoditas kopi. Pasalnya, hingga saat ini peningkatan hasil produksi kopi masih menjadi pekerjaan rumah.
Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumatra Utara Saidul Alam membenarkan bahwa meningkatkan produksi kopi masih jadi kendala. Menurutnya produksi kopi belum sebesar negara Vietnam dan Brasil. Dia mengatakan Indonesia memiliki luas areal kebun kopi sebesar 1,3 juta hektar.
“Tapi ekspor kita per tahun rata-rata 600 ribu ton, yang terserap di dalam negeri 200 ribu ton. Kalau dibandingkan dengan luas areal kurang lebih produksi kita masih sekitar 700-800 ribu ton,” kata kepada Bisnis, dikutip Rabu (11/9/2019).
Baca Juga
Guna meningkatkan itu, lanjutnya, perlu bersinergi dengan pemerintah melalui dinas perkebunan. AEKI tidak berani menargetkan jumlah produksi kopi. Pasalnya, sebanyak 96% adalah tanaman rakyat masing-masing.
Salah satu strategi atau langkah yang dijalankan adalah melalui perkebunan percontohan yang dilakukan oleh beberapa anggota AEKI. Kendati begitu, dia mengakui hasil produksi belum dapat mengangkat angkat produksi nasional, ataupun Provinsi Sumatra Utara.
“Tapi untuk produksinya mereka sudah tembus 2 ton per hektar/per tahun. Cuma itu kan kebun mereka sendiri-sendiri, paling mereka hanya mampu 5 hingga 10 hektar,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
