Bisnis.com, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik Provinsi Riau mencatat daerah itu mengalami inflasi sebesar 0,22 persen sepanjang Agustus lalu.
Kepala BPS Riau Misfaruddin mengatakan dari tiga kota acuan inflasi di wilayah itu, hanya Pekanbaru yang mengalami inflasi sedangkan dua kota lainnya deflasi.
"Pekanbaru inflasi 0,36 persen, sedangkan dua kota lain yaitu Dumai mengalami deflasi -0,25 persen dan Tembilahan deflasi -0,33 persen," katanya Senin (2/9/2019).
Dia merincikan inflasi Riau pada Agustus dikarenakan kenaikan harga pada kelompok pengeluaran pendidikan, rekreasi, dan olahraga yaitu sebesar 1,38 persen, salah satunya didorong momen tahun ajaran baru.
Lalu diikuti oleh kenaikan harga dari kelompok pengeluaran sandang sebesar 0,94 persen, kelompok bahan makanan sebesar 0,48 persen, kelompok perumahan air listrik gas dan bahan bakar sebesar 0,15 persen, kelompok kesehatan 0,13 persen, dan kelompok makanan jadi minuman rokok dan tembakau sebesar 0,02 persen.
Sementara itu komoditas penyumbang inflasi di Riau, menurut data BPS yaitu cabai merah, tarif sekolah dasar, emas perhiasan, buncis, dan tarif sekolah menengah pertama. Lalu semen, telur ayam ras, kentang, cabai hijau, dan cabai rawit.
"Untuk penyumbang deflasi yaitu dari kelompok tansportasi, komunikasi jasa keuangan sebesar -0,46 persen," katanya.
Adapun komoditas penyumbang deflasi di Riau yaitu bawang merah, daging ayam ras, angkutan udara, tomat sayur, bayam, ayam hidup, tomat buat, dan jeruk.