Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia: Kalau Kota Medan Terkendali, Inflasi Sumut Juga Terkendali

Bank Indonesia Perwakilan Sumatra Utara (Sumut) meminta Provinsi Sumatara Utara untuk lebih fokus menstabilkan harga bahan pokok di Kota Medan.
Harga bahan pokok seperti cabai masih menjadi faktor utama panyebab inflasi di beberapa daerah, termasuk Sumatra Utara/Antara
Harga bahan pokok seperti cabai masih menjadi faktor utama panyebab inflasi di beberapa daerah, termasuk Sumatra Utara/Antara

Bisnis.com, MEDAN--Bank Indonesia Perwakilan Sumatra Utara (Sumut) meminta Provinsi Sumatara Utara untuk lebih fokus menstabilkan harga bahan pokok di Kota Medan.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumut Wiwiek Sisto Widayat mengatakan mengatakan Kota Medan berkontribusi paling besar, atau mencapai 82% di bandingkan dengan daerah-daerah lainnya.

"Kenapa tidak difokuskan ke Kota Medan. Kalau Medan terkendali maka inflasi [Sumatra Utara] terkendali, karena kan 82% kontribusinya," kata Wiwiek di Medan, Rabu (14/8/2019).

Dia mengatakan harga bahan pokok seperti cabai masih menjadi faktor utama panyebab inflasi di beberapa daerah, termasuk Sumatra Utara. Menurutnya, hal tersebut sebagai akibat dari kemarau panjang.

"Selain itu, kami juga dapat info dari petani ada beberapa hama yang membuat keriting daun cabai, sehingga membuat cabai busuk sebelum matang," jelasnya.

Guna menggendalikan inflasi daerah, Bank Indonesia bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menemukan solusi-solusi, baik dari jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Sebelumnya, pihaknya bersama Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi melakukan survei di kabupaten Batubara. Menurutnya, daerah Batubara dapat menjadi sentra baru produksi cabai merah.

"Totalnya sangat menjanjikan, kurang lebih ada lahan 400 hektar di Batubara [untuk produksi cabai]," jelasnya.

Selanjutanya, menurutnya pengendalian harga juga dapat dilakukan dengan controlled atmosphere storage (CAS), yakni teknologi pengkondisian atmosfer pada ruang penyimpanan komoditas hortikultura. Itu digunakan untuk mempertahankan mutu dan memperpanjang umur simpan buah dan sayuran.

"Kalau yang jangka panjang bisa belajar dari DKI Jakarta dengan membentuk Badan Usaha Pangan, mereka berhasil menstabilkan harga bahan pokok. Sumut apalagi sebagai produsen pasti lebih mudah," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper