Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lebih 5.000 sambungan Jargas akan Dibangun di Batam

Pemerintah Pusat telah mencanangkan sinergi mewujudkan pembangunan Jaringan Gas Bumi (Jargas) di tahun 2020.
Jaringan gas rumah tangga/Antara
Jaringan gas rumah tangga/Antara

Bisnis.com, BATAM- Pemerintah Pusat telah mencanangkan sinergi mewujudkan pembangunan Jaringan Gas Bumi (Jargas) di tahun 2020.

Program yang digalakkan bersama Pemerintah Daerah (Pemda) ini, diharapkan dapat merealisasikan kemudahan akses terhadap energi gas bumi dan percepatan energi bagi masyarakat.

Kabar baiknya, kota Batam menjadi salah satu daerah yang masuk dalam program tersebut, dimana Batam mendapatkan kuota 5000 Jargas yang difokuskan bagi pelanggan rumah tangga.

Area Head PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Batam, Wendy Purwanto menjelaskan, hadirnya kembali program Jargas untuk Kota Batam, juga dibarengi dengan subsidi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat. Dimana nantinya seluruh biaya pemasangan sendiri tidak dikenakan biaya.

Saat ini pihaknya masih menunggu pembahasan dan keputusan dari Kementerian terkait mengenai wilayah atau kecamatan yang akan mendapat atau dilewati oleh jaringan pipa gas PGN.

"Untuk penentuan daerah mana saja nanti di Kota Batam yang dapat mengikuti program Jargas, seluruhnya ditentukan oleh Pemerintah Pusat. Nanti akan ada tim dari KESDM, yang akan melakukan survei lokasi yang berpotensi dan layak untuk dipasang Jargas," Kata Wendi.

Semenjak hadir di Kota Batam pada 2016 lalu, program Jargas oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) ini seakan tidak sepi dari peminat yang meminta agar kawasan perumahan mereka dapat dilalui oleh pipa PGN. Wendy mengakui permintaan untuk pelanggan rumah tangga mengalami peningkatan, walaupun pihaknya juga terkendala mengenai jaringan pipa gas yang belum merata di Kota Batam.

Saat ini jumlah pelanggan untuk rumah tangga di Batam ada sekitar 3.900 dari 4.001 rumah yang berhasil diinstalasi. Tingginya permintaan untuk penambahan kuota Jargas di Batam dibarengi dengan pelayanan maksimal yang diberikan oleh petugas lapangan. Selain rutin dalam melakukan patroli jaringan, petugas di lapangan juga diwajibkan untuk melakukan pengecekan rutin bagi pelanggan, serta selalu menghimbau untuk melakukan pencegahan.

PGN diakuinya juga memiliki Standart Operasional Prosedur (SOP), bagi petugas lapangan agar sesegera mungkin dapat mencapai pelanggan yang mengeluhkan adanya gangguan. Hal ini diluar pemberitahuan yang diwajibkan kepada seluruh pelanggan, apabila pihaknya sedang melakukan pemeliharaan yang dapat mengakibatkan pasokan gas ke pelanggan terhenti untuk sementara.

"Edukasi safety bagi pelanggan selalu kami sosialisasikan, disaat petugas lapangan sedang melakukan pengecekan rutin ke rumah pelanggan. Pelanggan itu harus tetap kita ingatkan, selain itu kami juga punya SOP untuk time respone petugas lapangan. Untuk di Batam kita menentukan 20 - 45 menit petugas tiba di lokasi, yang dilaporkan sedang mengalami gangguan," kata Wendy lagi.

Sebelumnya, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Minyak Gas dan Bumi. Menggelar rapat koordinasi pembangunan Jargas, dengan menggundang stakeholder terkait dari 54 Pemerintah Daerah dan Kota. Dalam rapat tersebut, pihaknya menjalin komitmen dengan menargetkan pembangunan Jargas bagi 293.533 Sambungan Rumah (SR), dengan anggaran sebesar Rp 3,2 Triliun dan Batam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Bobi Bani
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper