Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Riau Sebut Harga Cabai Melonjak Karena Pasokan Berkurang

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau menyatakan kenaikan harga jual cabai merah di daerah itu disebabkan permintaan tinggi di saat pasokan berkurang, sehingga memicu naiknya angka inflasi Juni ke posisi 1,20 persen.
Pedagang menunjukkan cabe kriting di Pasar Tradisional/ANTARA-Jojon
Pedagang menunjukkan cabe kriting di Pasar Tradisional/ANTARA-Jojon

Bisnis.com, PEKANBARU -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau menyatakan kenaikan harga jual cabai merah di daerah itu disebabkan permintaan tinggi di saat pasokan berkurang, sehingga memicu naiknya angka inflasi Juni ke posisi 1,20 persen.

Kepala BI Provinsi Riau Decymus mengatakan inflasi Riau pada Juni lalu meningkat signifikan bila dibandingkan lima bulan pertama di 2019.

"Peningkatan inflasi tersebut hampir sepenuhnya didorong oleh kenaikan harga cabai merah akibat masih tingginya permintaan sebelum dan sesudah hari raya IdulFitri," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (2/7/2019).

Dari pantauan Bisnis.com di sejumlah pasar tradisional di Pekanbaru, cabai merah dijual di rentang harga Rp70.000 hingga Rp80.000 perkilogram, atau naik sampai dua kali lipat dari hari biasa.

Decymus menjelaskan saat permintaan tinggi, pasokan cabai merah di Riau yang berasal dari daerah tetangga Sumatra Utara dan Sumatra Barat malah ikut berkurang. Hal itu tercermin dari angka inflasi Juni 2019 di kedua daerah tersebut, yang ikut meningkat akibat kenaikan harga cabai merah.

Situasi tersebut menyebabkan inflasi Riau sepanjang semester I/2019 atau Januari-Juni mencapai 2,13 persen, atau lebih tinggi dibandingkan nasional yang sebesar 2,05 persen, meski lebih rendah dari inflasi Sumatra yang sebesar 2,53 persen.

Untuk mengantisipasi berlanjutnya kenaikan harga cabai dan komoditas lainnya, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pemda, dan pelaku industri.

"Dalam waktu dekat BI Riau melalui TPID Riau akan menggelar pertemuan high level meeting dengan TPID Sumut dan TPID Sumbar yang menjadi pemasok utama bahan pangan strategis di Provinsi Riau," katanya.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat daerah itu mengalami inflasi sebesar 1,20 persen selama Juni lalu, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 139,60.

"Inflasi Riau pada Juni 2019 sebesar 1,20 persen, terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen yang cukup signifikan pada kelompok bahan makanan yang mengalami inflasi sebesar 4,56 persen," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Agus Nuwibowo.

Ia menjelaskan untuk komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Riau antara lain cabai merah, cabai hijau, bawang merah, daging sapi, tomat sayur, emas perhiasan, angkutan udara, rokok kretek filter, ketimun dan juga wortel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper