Bisnis.com, PALEMBANG – Harga daging ayam ras kembali menjadi pemicu inflasi di Sumatra Selatan yang mencapai total 0,43 persen pada Mei 2019.
Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih mengatakan tingginya harga daging ayam ditengarai karena pada saat itu bulan Ramadan di mana permintaan cenderung meningkat.
“Inflasi dan komoditas penyumbangnya pada bulan Mei merupakan pola yang biasa terjadi di bulan Ramadan, terutama di Kota Lubuk Linggau,” katanya, Senin (10/6/2019).
Endang menjelaskan pihaknya menghitung inflasi Sumsel berdasarkan dua kota di provinsi itu, yakni Palembang dan Lubuk Linggau.
Menurut dia kenaikan harga daging ayam ras tersebut terjadi di dua kota itu, di samping ada pula komoditas bahan makanan lainnya, seperti bawang putih, cabai merah dan bawang merah.
Adapun inflasi di Kota Palembang tercatat sebesar 0,38% sementara Kota Lubuk Linggau mengalami inflasi sebesar 0,88%.
Dia mengemukakan pengendalian harga daging ayam ras memang menjadi tugas Bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Pasalnya, komoditas itu sudah menjadi kontributor utama penyumbang inflasi selama beberapa tahun terakhir.
“Ini yang jadi PR karena sebetulnya pola distribusi daging ayam ras sendiri tidak panjang, dari produsen langsung ke pedagang eceran dan ke konsumen akhir. Apalagi kalau kami lihat di sisi hulu sektor peternakan juga bagus,” ujarnya.
Endang melanjutkan sektor peternakan yang baik itu tercermin dari nilai tukar petani (NTP) tersebut yang tercatat masih di atas 100.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel