Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengelola Pusat Belanja Terdampak Demonstrasi Pemilu di Medan

Aksi demonstrasi di Medan kemarin mengakibatkan turunnya kunjungan ke pusat belanja akibat pengunjung takut bepergian.
Massa yang tergabung dalam GNPF Sumut melakukan aksi unjukrasa di depan kantor Bawaslu Sumut di Medan, Sumatera Utara, Rabu (22/5/2019). Dalam orasinya mereka menolak hasil penghitungan suara pilpres 2019 yang curang./Antara-Septianda Perdana
Massa yang tergabung dalam GNPF Sumut melakukan aksi unjukrasa di depan kantor Bawaslu Sumut di Medan, Sumatera Utara, Rabu (22/5/2019). Dalam orasinya mereka menolak hasil penghitungan suara pilpres 2019 yang curang./Antara-Septianda Perdana

Bisnis.com, MEDAN – Pemilik pusat belanja yang tergabung dalam Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Sumatra Utara mengeluhkan aksi demonstrasi menolak hasil pemilihan umum di Medan pada Rabu (22/5/2019).

Ketua APPBI Sumatra Utara, Suryanti So mengatakan aksi demonstrasi di Medan kemarin mengakibatkan turunnya kunjungan ke pusat belanja akibat pengunjung takut bepergian.

Seperti diketahui, sebelumnya massa yang menolak hasil rekapitulasi penghitungan suara melakukan akai di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu, Medan. Aksi dimulai sejak siang hingga malam pada Rabu (22/5/2019). Sebagai imbasnya, beberapa akses jalan ditutup dan dialihkan.

"Karena ribut-ribut jadinya [mal] sunyi. Banyak orang enggak mau keluar," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (23/5/2019).

Massa yang tergabung dalam GNPF Sumut membakar ban bekas saat melakukan aksi unjukrasa di depan kantor Bawaslu Sumut di Medan, Sumatera Utara, Rabu (22/5/2019). Dalam orasinya mereka menolak hasil penghitungan suara pilpres 2019./Antara-Septianda Perdana
Massa yang tergabung dalam GNPF Sumut membakar ban bekas saat melakukan aksi unjukrasa di depan kantor Bawaslu Sumut di Medan, Sumatera Utara, Rabu (22/5/2019). Dalam orasinya mereka menolak hasil penghitungan suara pilpres 2019./Antara-Septianda Perdana

Massa yang tergabung dalam GNPF Sumut membakar ban bekas saat melakukan aksi unjukrasa di depan kantor Bawaslu Sumut di Medan, Sumatera Utara, Rabu (22/5/2019). Dalam orasinya mereka menolak hasil penghitungan suara pilpres 2019./Antara-Septianda Perdana

Menurutnya, pada periode jelang Lebaran biasanya masyarakat mulai mempersiapkan kebutuhan di Hari Raya. Secara umum, dia berujar daya beli masyarakat masih terjaga. Kendati demikian, asosiasi belum bisa memprediksi pertumbuhan konsumsi pada periode Lebaran kali ini.

Dia pun berharap agar tak terjadi keributan pascapemilu yang menghambat akses masyarakat.

"Sekarang [pusat belanja] ramai saja, enggak peduli harga [barangnya] berapa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper