Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Pasokan Berlimpah, Harga Beras di Sumut Berpeluang Naik

Meski pasokan beras di gudang Bulog Divisi Regional Sumatra Utara tercatat berlimpah dengan total volume 61.580 ton, tetapi harga di tingkat konsumen masih berpeluang naik.
Pedagang menyusun karung berisi beras di pasar tradisional, Gondangdia, Jakarta/JIBI-Endang Muchtar
Pedagang menyusun karung berisi beras di pasar tradisional, Gondangdia, Jakarta/JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, MEDAN - Meski pasokan beras di gudang Bulog Divisi Regional Sumatra Utara tercatat berlimpah dengan total volume 61.580 ton, tetapi harga di tingkat konsumen masih berpeluang naik.

Kepala Bulog Divisi Regional Sumatra Utara, Basirun mengatakan saat ini harga beras untuk jenis medium dan premium tergolong normal. Dia
menuturkan harga di tingkat konsumen untuk jenis beras medium berada di rentang Rp9.000 per kg hingga Rp10.000 per kg. Sementara itu, untuk jenis premium harga jualnya di kisaran Rp11.500 per kg hingga Rp13.000 per kg.

Adapun, salah satu faktor pengerek harga di pasar tradisional maupun pasar modern bukan berasal dari volume ketersediaan pasokan. Menurut
Basirun, perilaku konsumen sangat memengaruhi kondisi harga meskipun pasokan tergolong aman.

Dia berujar, konsumen kerap kali membeli beras dari merek tertentu untuk mendapatkan produk berkualitas. Sayangnya, perilaku ini bisa memengaruhi harga bila permintaan khusus di merek tertentu naik.

Oleh karena itu, dia menuturkan terdapat beras medium yang harganya melampaui HET karena permintaan yang lebih tinggi.

"Ada beberapa merk beras medium karena permintaan tinggi, harganya di atas HET karena masyarakat itu merek minded," ujarnya, Selasa (21/5/2019) malam.

Dari sisi konsumsi, pada kondisi normal, konsumsi beras di Sumatra Utara di kisaran 5.000 ton hingga 6.000 ton perbulan. Adapun, khusus
periode Ramadan dan Idulfitri, pihaknya menyiapkan volume berlebih yakni 61.580 ton untuk menjaga kestabilan harga di tingkat konsumen.

Seluruh pasokan itu dikumpulkan dari hasil tani di Sumatra Utara hingga Aceh agar ketersediaan komoditas di pasar tradisional dan
modern terjaga.

"Ketersediaan 61.580 ton. Selain dari pertanian di Sumatra Utara, didatangkan juga dari Aceh," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper