Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahkota Group Tebar Dividen

PT Mahkota Group Tbk. membagikan dividen kepada pemegang saham setelah memeroleh kinerja positif sepanjang tahun 2018
Usli Sarsi, Presiden Direktur PT Mahkota Group Tbk. (kiri) menjelaskan perseroan membukukan kenaikan laba bersih 582% dari Rp12,39 miliar pada 2017 menjadi Rp84,51 miliar di 2018, Kamis (9/5/2019). Perseroan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp21,13 miliar atau 25% dari total laba bersih. - Bisnis/M. Abdi Amna
Usli Sarsi, Presiden Direktur PT Mahkota Group Tbk. (kiri) menjelaskan perseroan membukukan kenaikan laba bersih 582% dari Rp12,39 miliar pada 2017 menjadi Rp84,51 miliar di 2018, Kamis (9/5/2019). Perseroan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp21,13 miliar atau 25% dari total laba bersih. - Bisnis/M. Abdi Amna

Bisnis.com, MEDAN - PT Mahkota Group Tbk. membagikan dividen kepada pemegang saham setelah memeroleh kinerja positif sepanjang tahun 2018.

Direktur Utama Mahkota Group Usli Sarsi mengatakan, perseroan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp21,13 miliar atau 25% dari laba bersih yang diraup perusahaan sepanjang 2018 yakni sebesar Rp84,51 miliar. Pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp6 per lembar saham.

"Kami bagikan dividen sebesar 25% dari total laba bersih tahun 2018, Rp84,51 miliar," ujarnya dalam paparan publik di Medan, Kamis (9/5/2019) malam.

Menurutnya, sejak melantai di bursa pada Juli 2018, kinerja perusahaan terus naik. Dalam laporan keuangan 2018 yang dirilis pada Senin (25/3/2019), pendapatan yang dibukukan oleh emiten bersandi saham MGRO senilai Rp2 triliun, naik 13,63% dari posisi Rp1,76 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perinciannya, tiga sumber pendapatan terbesar Mahkota Group berasal dari minyak sawit mentah, inti sawit dan jasa sewa tangki masing-masing senilai Rp1,51 triliun, Rp355,58 miliar dan Rp68,12 miliar. MGRO juga memiliki sumber pendapatan dari cangkang, jasa manajemen dan lain-lain dengan nilai masing-masing Rp56,87 miliar, Rp800,51 juta dan Rp5,6 miliar.

Total aset yang dibukukan pada 2018 senilai Rp1,07 triliun, naik 11,74% dari posisi Rp964,71 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Aset itu terdiri dari liabilitas senilai Rp412,32 miliar dan ekuitas Rp665,82 miliar.

Dia menilai kinerja perusahaan semakin prospektif seiring dengan sejumlah rencana bisnis di bidang hilir. Salah satu di antaranya, pembangunan pabrik minyak goreng dengan kapasitas sebesar 1.500 ton/hari di Kabupaten Bengkalis, Riau. Perkembangan pembangunan pabrik saat ini telah menyentuh 60% dan ditargetkan bisa beroperasi pada Agustus 2019.

"Biasanya refinery itu adanya di luar negeri, tapi kami sedang bangun di dalam negeri dan sekarang progresnya sudah 60%," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper