Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danau Toba Tunggu Pengakuan Resmi Unesco

Danau Toba kini tengah menanti hasil penilaian Badan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Dunia (Unesco) untuk mendapatkan titel taman bumi global atau Unesco Global Geopark. Berikut hasil penilaian sementaranya.
Danau Toba/ Indonesia Travel
Danau Toba/ Indonesia Travel

Bisnis.com, MEDAN--Danau Toba kini tengah menanti hasil penilaian Badan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Dunia (Unesco) untuk mendapatkan titel taman bumi global atau Unesco Global Geopark. Berikut hasil penilaian sementaranya. 

Dikutip dari laman Unesco, Senin (18/3/2019), lembar penilaian terakhir terhadap Danau Toba dilakukan pada 21 Februari 2019 atas nama Katrien An Heirman, seorang peneliti bidang ilmu kebumian dan penurunan risiko bahaya kebumian Unesco. 

Dalam dokumen tersebut, estimasi skor dari penguji dilakukan terhadap tujuh aspek yakni wilayah, konservasi geologi, warisan alam dan kebudayaan, struktur manajemen, dan informasi serta pendidikan lingkungan. Sisanya, wisata kebumian dan ekonomi daerah yang berkelanjutan. 

Adapun, dari tujuh aspek tersebut, aspek struktur manajemen mendapat perkiraan nilai Unesco yang terendah yakni dengan skor 723 dari 1.000.

Pada aspek struktur manajemen, pertanyaan mengenai manajemen wilayah mulai dari ketersediaan rencana induk hingga strategi pemasaran dan promosi. 

Berdasarkan lembar penilaian tersebut, Danau Toba mendapatkan skor rendah untuk struktur manajemen karena rencana induk masih berupa rancangan.

Dengan demikian, detail rencana induk yang mencakup pembangunan infrastruktur, strategi pemasaran hingga keterlibatan komunitas tak bisa memberikan skor tambahan. 


Padahal, dalam hal struktur manajemen, terdapat empat geolog yang khusus untuk memonitor Danau Toba dan 17 orang mewakili berbagai disiplin dari mitra Pemerintah. 

Untuk penilaian pada aspek lain yakni informasi dan pendidikan lingkungan juga konservasi geologi pun masuk dalam tiga aspek dengan penilaian terendah.

Berdasarkan lembar penilaian, pada aspek informasi dan pendidikan lingkungan, Danau Toba tak bisa mengumpulkan skor untuk penyediaan program bagi mahasiswa, penyediaan informasi berbasis internet seperti buletin digital dan kalender kegiatan termutakhir.

Pada aspek informasi dan pendidikan lingkungan, Danau Toba mendapat skor 790 dari skor maksimal 1.000. 

Kemudian, untuk aspek konservasi geologi, Danau Toba mendapatkan skor 810 dari 1.000. Adapun, aspek yang membuat Danau Toba belum bisa mendapat skor maksimal yakni ketersediaan regulasi yang melindungi keseluruhan wilayah Danau Toba. 

Sisanya, untuk aspek wilayah, Danau Toba memeroleh skor 860 dari 1.000 karena 16 situs kebumian, kekhasan fitur geologi dan geomorfologi sehingga Danau Toba tak memiliki pembanding di taman bumi lain.

Kemudian, aspek wisata kebumian, Danau Toba mendapat nilai 870 dari 1.000, aspek warisan alam dan kebudayaan dengan skor 925 dari 1.000 juga ekonomi daerah yang berkelanjutan dengan skor tertinggi yaitu 970 dari 1.000. 

Pada aspek wisata kebumian, Danau Toba mendapatkan skor untuk beberapa hal termasuk ketersediaan angkutan umum untuk mengakses lokasi namun belum mengakomodasi perjalanan bagi pelancong yang memiliki minat di bidang geologi dan geomorfologi juga penyandang disabilitas. 

Lalu, pada aspek warisan alam dan kebudayaan, Danau Toba mendapatkan penunjukkan secara nasional dan regional dari sisi alam dan kebudayaannya.

Terakhir, untuk aspek ekonomi daerah yang berkelanjutan, Danau Toba telah mengembangkan cinderamata khas dan label khusus produk-produk lokal.

Namun untuk beberapa hal seperti inisiatif mempromosikan melalui replika geologi masih dalam proses sehingga belum memberikan skor tambahan.

Hasil penilaian sementara secara lengkap bisa diakses melalui tautan: https://teamsnet.unesco.org/UNESCO%20Geoparks/Forms/AllItems.aspx?RootFolder=%2fUNESCO%20Geoparks%2fToba%20Caldera%20%E2%80%93%20INDONESIA%2fEvaluation_report FolderCTID=0x01200042F01D4A51AF934FB54E3A1ACF5516A4

Penilaian dari Unesco tentang masuknya Danau Toba ke jaringan taman bumi global menjadi tumpuan Pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

Seperti diketahui, Pemerintah Pusat menargetkan agar kunjungan wisatawan  mancanegara bisa menyentuh 1 juta pertahun sementara Pemerintah Provinsi Sumatra Utara menargetkan 500.000 kunjungan pertahun.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper