Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Sebut Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Berkualitas

Pertumbuhan berkualitas karena dibarengi rendahnya inflasi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Yunita Resmi Sari (dari kiri) bersama Deputi Direktor BI Perwakilan Sumsel Hari Widodo memberikan pemaparan terkait pertumbuhan ekonomi Sumsel./Bisnis-Dinda Wulandari
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel Yunita Resmi Sari (dari kiri) bersama Deputi Direktor BI Perwakilan Sumsel Hari Widodo memberikan pemaparan terkait pertumbuhan ekonomi Sumsel./Bisnis-Dinda Wulandari


Bisnis.com, PALEMBANG – Bank Indonesia Perwakilan Sumatra Selatan menilai pertumbuhan ekonomi Sumsel yang di atas nasional pada 2018 sebesar 6,04% merupakan pertumbuhan berkualitas karena dibarengi rendahnya inflasi.

Kepala Perwakilan BI Sumsel, Yunita Resmi Sari, mengatakan capaian inflasi Sumsel pada tahun 2018 tercatat hanya 2,74%.

“Ini [capaian pertumbuhan ekonomi dan inflasi] sesuatu perpaduan yang baik. Jarang ada daerah yang mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi namun inflasinya tetap rendah,” katanya saat jumpa pers, Senin (4/3/2019).

Yunita memaparkan pencapaian dua indikator ekonomi makro itu disebabkan karena produk domestik regional bruto (PDRB) didorong oleh investasi dan sektor produktif, tidak semata-mata oleh sektor konsumsi.

Pada saat bersamaan, kata Yunita, perkembangan harga volatile food terjaga sehingga inflasi relatif stabil dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi tinggi yang berkualitas.

“Kami melihat seringkali ada daerah yang pertumbuhan tinggi namun inflasi tinggi juga, itu sama saja uangnya digerogoti,” ujarnya.

Bank sentral memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2019 masih relatif tinggi yaitu pada kisaran 5,8%-6,0%. Menurut dia, faktor pendorong pertumbuhan tersebut masih karena harga komoditas karet dan CPO yang membaik dibandingkan tahun 2018.

“Tak hanya itu investasi dari korporasi di sektor energi dan pertanian, serta peningkatan konsumsi masyarakat bakal menjadi penggerak roda pertumbuhan ekonomi di Sumsel,” jelasnya.

Dia menambahkan pada triwulan I 2019, perekonomian Sumatra Selatan diperkirakan mengalami perlambatan. Namun demikian, kata Yunita, perlambatan di triwulan I merupakan fenomena yang wajar dan merupakan bagian dari siklus pertumbuhan ekonomi.

“Biasanya proyek pemerintah masih dalam tahap perencanaan, proses awal pelelangan, serta belum masuknya dana transfer ke daerah mengakibatkan masih rendahnya reasilsasi anggaran belanja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper