Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

54 Titik Panas di Riau Terdeteksi BMKG

Venezuela mulai menutup perbatasannya dari negara tetangga. Presiden Maduro menganggap provokasi negara lain sebagai alasan penutupan perbatasan.
Titik api pemicu kebakaran hutan dan lahan. 54 titik panas di Riau terdeteksi BMKG/Ilustrasi
Titik api pemicu kebakaran hutan dan lahan. 54 titik panas di Riau terdeteksi BMKG/Ilustrasi

Bisnis.com, PEKANBARU - Sejumlah titik panas terdeteksi satelit di kawasan Provinsi Riau.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebutkan ada 54 titik panas yang mengindikasikan kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di Provinsi Riau.

Berdasarkan pencitraan Satelit Terra dan Aqua, Jumat pukul 06.00 WIB, seluruh titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50% menyebar di tujuh kabupaten dan kota di Provinsi Riau.

"Titik panas terbanyak masih terdeteksi di Kabupaten Bengkalis mencapai 28 titik," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno di Pekanbaru.

Ia menjelaskan titik-titik panas di Bengkalis menyebar di sejumlah lokasi. Pulau Rupat, hingga hari ini masih menyumbang titik panas terbanyak dengan 22 titik. Selain di Rupat, titik panas turut menyebar di sejumlah kecamatan di Bengkalis seperti Kecamatan Bantan, Bengkalis dan Mandau.

Titik panas lainnya turut terdeteksi di Kabupaten Indragiri Hilir dengan jumlah mencapai sembilan titik. Di Kota Dumai, BMKG kembali mendeteksi titik panas dengan jumlah enam titik, Rokan Hilir empat titik, Meranti dan Pelalawan masing-masing tiga titik serta Siak satu titik.

Lebih jauh, dari 54 titik panas di Riau, BMKG menyatakan 40 titik lainnya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat terjadinya kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

BMKG menyatakan dari 40 titik api, 22 di antaranya terdeteksi di Kabupaten Bengkalis. Selanjutnya titik api turut terdeteksi di Indragiri Hilir dengan delapan titik, Dumai lima titik, Rokan Hilir tiga titik serta Meranti dan Pelalawan masing-masing satu titik.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger mengatakan luas lahan terbakar sejak Januari 2019 mencapai sekitar 857,71 ha. Paling banyak di Bengkalis, yakni 639 ha.

Di daerah lain juga terjadi kebakaran lahan, namun api sudah berangsur padam. Seperti di Rokan Hilir 117 ha, Dumai 46,5 ha, Kepulauan Meranti 20,2 ha, Pekanbaru, 16 ha, Kampar 14 ha, serta Siak 5 ha.

Edwar menjelaskan, kondisi kebakaran hutan di Rupat, Bengkalis, sulit dipadamkan karena jauh dari sumber air sehingga petugas kewalahan melakukan pemadaman.

"Kebakaran di Bengkalis semakin meluas dan api sulit dipadamkan karena kurangnya alat pemadaman serta air yang sulit didapatkan di lokasi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper