Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Legislator Ingatkan Aparat Agar Mewaspadai Bencana Alam

Ketua DPR Bambang Soesatyo mengingatkan kepada sejumlah pihak untuk mewaspadai bencana alam. Terutama di wilayah-wilayah potensial bencana.
Pengendara kendaraan bermotor melintas di lokasi badan jalan nasional yang longsor di Desa Pante Raya, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Selasa (8/1/2019). Sedikitnya terdapat sepuluh titik badan jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Bireuen-Kabupaten Aceh Tengah mengalami longsor akibat hujan yang mengguyur daerah itu sejak dua hari terakhir./Antara-Ampelsa
Pengendara kendaraan bermotor melintas di lokasi badan jalan nasional yang longsor di Desa Pante Raya, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Selasa (8/1/2019). Sedikitnya terdapat sepuluh titik badan jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Bireuen-Kabupaten Aceh Tengah mengalami longsor akibat hujan yang mengguyur daerah itu sejak dua hari terakhir./Antara-Ampelsa

Bisnis.com, MEDAN – Ketua DPR Bambang Soesatyo mengingatkan kepada sejumlah pihak untuk mewaspadai bencana alam. Terutama di wilayah-wilayah potensial bencana.

"Konsolidasikan semua BPBD untuk antisipasi bencana semua kepala daerah yang wilayahnya berpotensi mengalami gangguan alam hendaknya mulai waspada dan siaga," katanya dalam siaran pers, Minggu (13/1/2018)..

Dia menambahkan,"Semua unsur di dalam Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hendaknya mulai dikonsolidasi dan antisipatif."

Wakil Gubernur Sumatra Utara mengimbau warga ikut mencegah bencana tanah longsor agar bencana serupa tak terulang di wilayah lain.

Seperti diketahui, pada Jumat (11/1/2018), longsor kembali terjadi dan nmenutup akses Jembatan Sidua-dua yang merupakan jalan lintas Siantar-Parapat, Sumatra Utara. Akses ini tergolong penting karena tak hanya digunakan warga melainkan akses pariwisata ke Danau Toba.

Menurutnya, terjadinya longsor kali ini seharusnya menjadi pengingat bagi warga agar lebih mempertimbangkan lingkungan. Dia pun mengimbau agar kegiatan menebang pohon secara liar dihentikan sehingga tanah longsor tak terjadi lagi.

"Padahal kalau lingkungan rusak maka yang rugi adalah kita sendiri, masyarakat setempat. Jika terus terjadi longsor maka wisatawan takut berkunjung ke Danau Toba, akhirnya ekonomi masyarakat akan terganggu karena berkurangnya wisatawan yang berkunjung," ujarnya dalam keterangan resmi.

Imbauan itu disampaikannya ketika melakukan tinjauan langsung ke lokasi. Adapun, akibat longsor itu, sistem buka-tutup jalan diberlakukan untuk sementara. Pasalnya, terdapat bagian jalan yang tertutup lumpur dan batu.

"Longsor ini telah menghambat arus lalu lintas dan mengakibatkan terganggunya aktivitas transportasi masyarakat. Arus lalu lintas masih berjalan, meski sistem buka tutup," katanya.

Dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sepanjang 2018, terjadi 2.572 kejadian yang didominasi tanah longsor, banjir dan angin puting beliung. Potensi bencana yang sama diperkirakan masih terjadi di tahun ini khususnya, karena beberapa penyebab seperti tingginya laju lahan kritis dan penggundulan hutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper