Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Emas Agincourt Ditargetkan Moderat Pascaakuisisi

Produksi emas PT Agincourt Resources ditargetkan menyentuh kisaran 350.000 ounce pada 2019, sama dengan tahun lalu.
Tambang Emas Martabe
Tambang Emas Martabe

Bisnis.com, MEDAN -- Produksi emas PT Agincourt Resources ditargetkan menyentuh kisaran 350.000 ounce pada 2019, sama dengan tahun lalu.

Corporate Communications Senior Manager Agincourt Resources Katarina Siburian Hardono mengatakan tahun ini, target produksi tak berubah dari angka yang dipatok pada 2018 kendati pemilik saham mayoritas kini dipegang PT Danusa Tambang Nusantara. Perusahaan ini memang telah diakuisisi oleh Danusa Tambang Nusantara, anak usaha PT United Tractors Tbk. (UNTR), pada tahun lalu.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami akan terus meningkatkan produksi emas dengan kisaran kapasitas 350.000 ounce dan produksi perak 2 juta-3 juta ounce per tahun," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (10/1/2019). 

Kendati demikian, realisasi produksi sepanjang 2018 masih belum bisa disampaikan karena harus melalui proses audit. Sebagai gambaran, realisasi produksi pada 2017 menyentuh 355.000 ounce emas dan 4,8 juta ounce perak. 

Jumlah tersebut lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya, di mana produksi emas mencapai 310.550 ounce dan 2,42 juta ounce perak. Pada 2015, produksi emas yang terealisasi sebanyak 302.449 ounce dan perak sebanyak 2,53 juta ounce.

Selain kegiatan produksi, Katarina mengungkapkan pihaknya pun akan melakukan eksplorasi aktif.

Per 31 Desember 2017, basis cadangan emas Tambang Martabe yang dikelola perusahaan adalah sebanyak 8,8 juta ounce dan perak sebesar 72 juta ounce. Cadangan ini merupakan hasil kegiatan pengeboran sedalam 120 meter dengan 15 rig. 
 
Tambang Martabe, yang berlokasi di Batangtoru, Tapanuli Selatan, akan beroperasi setidaknya hingga 2033 .

Saat ini, 95% saham Agincourt dikuasai Danusa Tambang Nusantara. Adapun 5% lainnya dipegang oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Utara (Sumut) dan Pemerintah Daerah (Pemda) Tapanuli Selatan sejak 2012. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper