Bisnis.com, BANDAR LAMPUNG – Bulog Divre Lampung menjamin kebutuhan beras untuk Provinsi Lampung dalam 12 bulan ke depan aman, mengingat saat ini stoknya 67.872 ton.
"Jumlah stok beras di Lampung khususnya jenis medium yang dimiliki Bulog pada awal tahun 2019 itu, mencukupi hingga 12 bulan ke depan," kata Kepala Bulog Divre Lampung, M. Attar Rizal, pada peluncuran program ketersedian pasokan dan stabilitas harga beras medium tahun 2019, di Bandar Lampung, Kamis (3/1/2019).
Dengan ketersediaan beras sebanyak itu, menurut dia, masyarakat tidak perlu khawatir dan diimbau tidak ada aksi borong di pasar, karena stok cadangan beras pemerintah cukup.
Pihaknya pada 2019 juga menargetkan dapat menyerap beras sebanyak 102.000 ton, khususnya dari petani, meningkat dibandingkan dengan tahun lalu. Serapan beras Bulog Lampung pada 2018 terealisasi 81.000 ton berasal dari stok dan produksi lokal petani Lampung dari berbagai kabupaten/kota.
Attar menambahkan capaian atau realisasi Beras Sejahtera (Rastra) pada 2018 sebanyak 62.215 ton dan kegiatan operasi pasar (OP) yang terealisasi 15.075 ton beras, berimbas pada inflasi Lampung terjaga di bawah nilai nasional dan beras juga menyumbang nilai deflasi Lampung sebesar 0,05 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Artinya, lanjutnya, Bulog berhasil menjaga kestabilan harga beras di pasar khususnya beras medium. "Stok pada 2019 awal ini 67.000 ton, cukup untuk 12 bulan ke depan, jadi masyarakat tidak perlu khawatir apalagi melakukan aksi borong di pasar," ujarnya.
Sementara itu, Kadis Perdagangan Provinsi Lampung, Satria Alam, menyambut baik kegiatan peluncuran program ketersedian pasokan dan stabilitas harga beras medium tahun 2019 oleh Bulog Divre Lampung.
Dia mengharapkan beras-beras medium yang disalurkan ke pasar-pasar tersebut dapat membatu kebutuhan masyarakat dan menjaga stabilisasi harga beras terutama menjelang pemilu mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
