Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luasan Rumah di Bawah 100 Meter Semakin Diterima Sumsel

Gelaran Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif pada April yang disusul momen Idul Fitri diyakini meningkatkan perputaran uang di masyarakat.
Ilustrasi./JIBI-Rachman
Ilustrasi./JIBI-Rachman

Bisnis.com, PALEMBANG – Gelaran Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif pada April yang disusul momen Idul Fitri diyakini meningkatkan perputaran uang di masyarakat.

Rangkaian kegiatan tersebut bakal memengaruhi sektor bisnis seperti hotel, restoran, dan percetakan dinilai banyak kalangan akan diuntungkan. Lalu bagaimana dengan sektor bisnis properti?

Pengamat Properti Sumsel, Novrizal Handoko berpendapat bisnis properti masih bisa berharap mendapat imbas baik dari momen tersebut, walaupun tidak secara langsung.

"Gambaran properti di Sumatra Selatan tidak akan jauh berbeda dengan yang terjadi dalam skala nasional," kata dia, Rabu (12/12/2018).

Menurutnya, untuk perumahan subsidi hampir bisa dipastikan akan tetap stabil dan berlanjut tren positifnya pada awal dan pertengahan tahun 2019. Sedangkan untuk perumahan komersil, jika dibagi dalam segmen harga maka penjualan rumah komersil di bawah Rp300 jutaan untuk rumah satu lantai, dan diharga Rp600 jutaan untuk rumah dua lantai.

"Jika diatas harga itu maka penjualanya untuk semester awal 2019 akan sedikit sulit," katanya.

Pria yang sudah "malang melintang" pada bisnis properti di Bumi Sriwijaya ini beranggapan stabilitas dan keputusan-keputusan politik juga akan sangat memengaruhi lajunya pasar properti di awal sampai pertengahan 2019.

"Adanya isu tentang akan turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang pada awal tentu saja menjadi hal yang menarik ditunggu oleh pelaku dunia properti," katanya.

Sebab, kata dia, dengan demikian maka diharapkan harga-harga material akan turun, sehingga bisa menekan harga pokok produksi yang berimbas dengan turunnya harga jual dengan memberikan discount atau gymic dalam bentuk lainnya.

"Kelonggaran dalam loan to value (LTV) atau apapun yang nantinya diberikan oleh pihak perbankan juga akan sangat membantu bangkitnya bisnis properti," katanya

Lalu, bagaimanakah properti pada segmen lain seperti ruko, gudang, dan residensial berupa apartmen? Dia menjelaskan, pada segmen bangunan komersil/business tetap akan bergerak di lokasi pinggiran kota. Hal itu dilakukan agar nilai jual dapat ditekan.

Nantinya pemilik-pemilik tanah akan bersinergi membangun kawasan di pinggiran kota untuk mendapatkan nilai yang saling menguntungkan.

"Pengembang akan terbantu dari sisi cashflow dengan tidak investasi tanah di awal, sedangkan pemilik tanah berharap dengan adanya pembangunan nilai tanah sekitarnya akan naik," katanya.

Sementara untuk bangunan residensial yang vertikal seperti apartmen tetap akan berjalan sedikit lamban di semester pertama ini, khususnya untuk Sumatra Selatan. Bangunan hunian vertikal akan sulit bangkit dengan rendahnya nilai kepercayaan calon pembeli terhadap developer lokal, akan beda nantinya jika ada developer sekala nasional yang masuk dengan menggunakan kontraktor dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sedangkan untuk arsitektur yang akan tren di 2019 adalah perumahan yang thematic beraliran retro dan vintage, karena media sosial akan mempengaruhi kecenderungan-kecenderungan dalam tren rumah sehingga bangunan yang instagramable akan lebih cepat tersebar secara tidak langsung.

Kemudian sirklus tren juga memang mengarah ke bangunan baik bentuk (yang disesuaikan) dan warna-warna yang tren pada penghujung tahun 70-an hingga pertengahan 80-an. Bedanya bangunan tetap dijual di tanah yang terbatas.

"Tahun depan rumah dengan luasan tanah di bawah 100m2 akan semakin biasa dan dapat diterima oleh pasar. Untuk pasar menengah ke atas sendiri lebih akan mengedepankan teknologi dengan nama smart home dan lainnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper