Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumatra Utara Dapat Anggaran Rp43,4 Triliun

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun 2019 dengan nilai total Rp43,4 triliun.
Dana desa/Ilustrasi
Dana desa/Ilustrasi

Bisnis.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun 2019 dengan nilai total Rp43,4 triliun.

DIPA dan TKDD tersebut diserahkan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Gubsu menerima DIPA 2019 dan Alokasi TKDD secara simbolis bersama 12 menteri/Pimpinan lembaga dan seluruh gubernur se-Indonesia. Adapun nilai DIPA dan TKDD APBN 2019 untuk Sumatera Utara (Sumut) totalnya Rp43.352.757.959.000.

Jumlah tersebut terdiri dari Dana Desa Rp4.452.049.366.000, Dana Insentif Daerah Rp136.623.285.000, Dana Alokasi Khusus Non Fisik Rp8.003.482.489.000, Dana Alokasi Khusus Fisik Rp3.613.215.270.000, Dana Alokasi Umum Rp25.112.751.870.000, Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Rp381.644.149.000 serta Dana Bagi Hasil Pajak Rp1.652.991.530.000.

Edy Rahmayadi berharap anggaran tersebut dapat mendorong percepatan pembangunan di Sumut. “Ini harus riil, pastikan semuanya program berjalan dengan baik, ini harus betul-betul digunakan untuk masyarakat Sumut,” katanya usai acara penyerahan DIPA APBN 2019 oleh Presiden Jokowi, seperti dikutip dari keterangan resmi.

Pada kesempatan itu, Edy didampingi Kepala BPKAD Provsu Agus Tripriyono, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu Ilyas Sitorus dan Kepala Perwakilan Daerah Provinsi Sumatera Utara  Affan Lubis.

Sebelumnya, Presiden Jokowi yang didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika menyerahkan DIPA dan Alokasi TKDD menjelaskan, volume APBN di 2019 di sisi pendapatan meningkat 13,7%, dari Rp1937 triliun pada 2018 menjadi Rp2165,1 triliun di tahun 2019.

Sementara itu, pada sisi  belanja, volume APBN tahun 2019 semakin besar lagi hingga mencapai Rp2.461,1 triliun atau naik 11% dari volume belanja tahun 2018 sebesar Rp2.217,2 triliun.

Dari keseluruhan belanja negara tahun 2019, pada kesempatan itu telah diserahkan DIPA kepada kementerian dan lembaga (K/L) yang nilainya mencapai Rp855,4 triliun. Selain itu juga disampaikan Dana Transfer ke Daerah di 2019 sebesar Rp826,7 triliun kepada gubernur yang mewakili pemerintah pusat di daerah.

Presiden Jokowi menegaskan, belanja APBN harus dilakukan secara fokus. Jangan sampai APBN menguap begitu saja tanpa hasil, dan juga jangan habis hanya untuk rutinitas belanja birokrasi atau belanja operasional, tapi lupa mengukur dampaknya bagi kemanfaatan rakyat, kemanfaatan untuk masyarakat.

“Dari dulu sudah saya ingatkan harus money follow programme, jangan hanya dipakai untuk kanan kiri atas bawah tapi tujuannya tidak jelas dan tidak fokus. Di tahun 2019, belanja APBN, pertama pembangunan SDM, kedua peningkatan daya saing, ketiga untuk memperkuat ekspor dan investasi, dan keempat penguatan value of money,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper