Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Setoran Pajak DJP Riau Capai 68,29%

Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah Provinsi Riau menyatakan sampai akhir Oktober, angka realisasi setoran pajak di daerah itu sudah mencapai 68,29%.
Kantor Ditjen Pajak/Ilustrasi-Bisnis.com
Kantor Ditjen Pajak/Ilustrasi-Bisnis.com

Bisnis.com, PEKANBARU -- Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah Provinsi Riau menyatakan sampai akhir Oktober, angka realisasi setoran pajak di daerah itu sudah mencapai 68,29%.

 Kepala Kanwil DJP Riau Jatnika mengatakan tahun ini pihaknya ditargetkan mendapatkan penerimaan pajak senilai Rp17 triliun.

 "Sampai akhir Oktober ini kami berhasil menghimpun pajak senilai Rp11,6 triliun dari target Rp17 triliun, atau sebesar 68,29%," katanya Selasa (30/10/2018).

Dia menjelaskan angka pencapaian saat ini bila dibandingkan periode 2017 lalu, mengalami pertumbuhan sebesar 17%.

Beberapa faktor yang mendorong kenaikan setoran pajak di DJP Riau menurut Jatnika yaitu PP Nomor 36/2017 tentang pengungkapan asset sukarela dengan tarif PPh final atau Pasfinal, lalu penurunan PPh final untuk pengusaha tertentu dari 1% menjadi 0,5% yang diatur lewat PP 23/2018.

Selama dua bulan menjelang 2019, DJP Riau akan melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan angka setoran pajak.

Diantaranya yaitu meningkatkan pengawasan terhadap kepatuhan wajib pajak, dari sekitar 410.000 WP di daerah itu, angka pelaporan SPT masih tergolong rendah.

"Kepatuhan WP Riau yang mencapai 410.000 untuk melaporkan SPT masih rendah, yaitu 68%, ini akan kami dorong dan ajak untuk meningkatkan partisipasi dalam pelaporan dan pembayaran pajak," katanya.

Selain itu pihaknya juga meminta kepada pelaku UMKM agar dapat mendaftar sebagai wajib pajak di KPP, karena bisa memanfaatkan penurunan tarif PPh final yang berlaku mulai 1 Juli 2018 lalu.

Di sisi lain, Ditjen Perbendaharaan Negara (DJPbN) Provinsi Riau merilis angka realisasi penyerapan APBN di daerah itu sampai 26 Oktober 2018.

Kepala Kanwil DJPbN Riau Tri Budhianto mengatakan realisasi APBN sudah mencapai 63,1% dengan nilai anggaran tercatat mencapai Rp5,32 triliun.

"Realisasi APBN di Provinsi Riau sudah 63,1% atau Rp5,32 triliun dari total pagu anggaran Rp8,44 triliun," katanya.

Dia merincikan angka realisasi ini terdiri dari penyerapan belanja pegawai Rp2,27 triliun atau sebesar 81,1% dari total pagu anggaran belanja pegawai.

Lalu penyerapan belanja barang senilai Rp2,21 triliun atau sebesar 59,2% dari total pagu anggaran belanja barang.

Selanjutnya penyerapan belanja modal senilai Rp858 miliar atau sebesar 45,3% dari pagu anggaran belanja modal. Dan belanja bansos senilai Rp6,5 miliar atau 41,6% dari pagu anggaran belanja bansos.

"Angka realisasi belanja pegawai relatif normal dan stabil sesuai dengan alaminya belanja yaitu dibayarkan setiap bulan, dan belanja barang juga normal karena menjadi pengeluaran rutin untuk operasional kantor," katanya.

Pada penyerapan yang rendah yakni belanja modal dan belanja bansos, terjadi kendala berupa menunggu penyelesaian pekerjaan sesuai kontrak, barulah dapat diminta pencairannya bila prestasi kerja sudah diterima. 

Sementara untuk belanja bansos masih rendah karena proses verifikasi data penerima di tahap dua, masih terkendala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper