Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Pengusaha Minta Pengelolaan Teluk Bayur Lebih Adil

Sejumlah asosiasi pengusaha meminta pengelolaan Pelabuhan Teluk Bayur di Padang, Sumatra Barat dilakukan secara adil, sehingga tidak menjadi monopoli oleh satu perusahaan saja.
Refleksi tumpukan peti kemas di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Teluk Bayur yang dikelola Pelindo II, di Padang, Sumatra Barat, Kamis (14/9)./ANTARA-Iggoy el Fitra
Refleksi tumpukan peti kemas di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Teluk Bayur yang dikelola Pelindo II, di Padang, Sumatra Barat, Kamis (14/9)./ANTARA-Iggoy el Fitra

Bisnis.com, PADANG - Sejumlah asosiasi pengusaha meminta pengelolaan Pelabuhan Teluk Bayur di Padang, Sumatra Barat dilakukan secara adil, sehingga tidak menjadi monopoli oleh satu perusahaan saja.

Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Sumatra Barat Syafrizal mengatakan pengembangan pelabuhan Teluk Bayur perlu didukung semua pihak, namun dalam pengelolaan perlu diterapkan asas keadilan.

“Kami mendukung penuh rencana Pelindo II untuk mengembangkan Teluk Bayur, tetapi perlu lebih berkeadilan dalam pengelolaannya, jangan ada monopoli,” katanya, Kamis (18/10/2018).

Dia menyebutkan asosiasi – asosiasi yang ada di lingkungan pelabuhan, seperti APBMI, Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI), Indonesia National Shipowners Association (INSA), dan Koperasi Angkutan Barang Pelabuhan (Kopanbapel) juga mendukung pengelolaan pelabuhan menjadi lebih baik.

Namun, imbuhnya, ladang yang selama ini menjadi wilayah kerja asosiasi jangan diambil alih, tetapi dilakukan penataan, sehingga tercipta sinergisitas antara pengelola dengan pengusaha dalam pengembangan pelabuhan.

Sebelumnya, sejumlah perusahaan dari asosiasi tersebut melakukan aksi damai dengan mogok kerja di Pelabuhan Teluk Bayur sebagai bentuk protes atas dugaan monopoli yang dilakukan PT Pelabunan Indonesia II (Persero) dalam pengerjaan bongkar muat di pelabuhan tersebut.

General Manager Pelindo II cabang Teluk Bayur Armen Amir mengatakan perusahaan sangat terbuka untuk berdiskusi jika ada asosiasi atau perusahaan bongkar muat (PBM) yang merasa aktivitasnya dirugikan di Teluk Bayur.

“Kami siap untuk diskusikan jika ada yang merasa dirugikan. Tidak benar kalau ada yang bilang monopoli,” ujarnya.

Bahkan, menurutnya, dari data yang ada PBM mitra di Teluk Bayur justru mendapatkan kesempatan kerja dalam jumlah yang relatif cukup besar.

PBM mitra, imbuhnya, menguasai jasa bongkar muat 100% untuk bungkil, pupuk bag, batu bara, karet, steel coil, kedelai, jagung curah, tiang pancang, besi konstruksi, klinker, semen bag, cokelat, dan lain-lain.  

“Adapun yang dikerjakan Pelindo II adalah komoditas cangkang 4%, pupuk curah 61%, batu split 45%, dan aspal serta CPO saja yang 100%,” kata Armen.

Begitu juga dengan biaya penggunaan alat bongkar muat JIB Crane di pelabuhan tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam tarif jasa kepelabuhan dan penggunaan alat bongkar muat.

Sementara itu, untuk pengembangan pelabuhan, manajemen Pelindo II berencana akan menambah panjang dermaga, serta membangun lima terminal khusus, yakni terminal khusus CPO, terminal semen, terminal batu bara, terminal peti kemas, dan terminal multiporpuse.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper