Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beras dan Rokok Sumbang Kemiskinan di Aceh

Pengeluaran kita untuk rokok itu cukup tinggi. Jangankan yang kaya, yang miskin pun pengeluaran untuk rokok cukup besar.
Pekerja membongkar muat beras sejahtera (rastra) triwulan ketiga 2017 untuk warga miskin di Banda Aceh, Aceh, Selasa (8/8)./ANTARA-Irwansyah Putra
Pekerja membongkar muat beras sejahtera (rastra) triwulan ketiga 2017 untuk warga miskin di Banda Aceh, Aceh, Selasa (8/8)./ANTARA-Irwansyah Putra

Bisnis.com, BANDA ACEH – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh merilis, jumlah penduduk miskin di Aceh pada Maret 2018 berjumlah 839 ribu orang atau 15,97%. Jumlah itu jika dibandingkan dengan Maret 2017 menurun sebanyak 33 ribu orang dari jumlah penduduk miskin periode tersebut sejumlah 872 orang.

Kepala BPS Aceh Wahyudi menyebutkan, komoditas beras dan rokok dari komponen makanan menjadi menyumbang utama garis kemiskinan di Aceh. Beras memberi sumbangan 20,28% untuk daerah perkotaan dan 25,89% untuk daerah pedesaan, sementara rokok memberi kontribusi sebesar 10,88% di daerah perkotaan dan 10,11% di daerah pedesaan terhadap garis kemiskinan.

"Pengeluaran kita untuk rokok itu cukup tinggi. Jangankan yang kaya, yang miskin pun pengeluaran untuk rokok cukup besar. Andaikan kebutuhan rokok itu bisa dikurangi dan pengeluarannya dialihkan ke pengeluaran lain yang berpengaruh bagus untuk kesehatan, itu lebih bagus," ujar Wahyudi di gedung BPS Aceh, Senin (16/7/2018).

Kemudian komoditas beras yang menjadi penyumbang utama kemiskinan di Aceh. Kata Wahyudi, distribusi beras rastra di Aceh tidak hanya kepada masyarakat miskin, namun juga masyarakat yang bukan miskin. Karena itu, jatah beras yang diterima masyarakat miskin menjadi berkurang.

Ia berharap, penyaluran beras rastra sebagai salah satu kebutuhan terbesar bisa tepat sasaran dan kuantitas beras yang akan diterima masyarakat miskin bisa ditingkatkan.

BPS Aceh mencatat, selama periode 2015 hingga 2018 persentase penduduk miskin di Aceh mengalami fluktuasi. Pada Maret 2015 jumlah penduduk miskin sebesar 851 orang, angka itu menurun jadi 848 orang pada Maret 2016, dan kembali meningkat menjadi 872 orang pada Maret 2017, namun pada Maret 2018 turun menjadi 839 orang.

Wahyudi mengatakan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan di Aceh, seperti merealisasikan ABPD tepat waktu di awal tahun sehingga proyek-proyek yang telah direncanakan bisa berjalan.

"Menciptakan lapangan kerja dan membantu masyarakat kurang mampu dari segi pendidikan berkelanjutan dan kesehatan juga bisa membantu mengatasi kemiskinan," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper