Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belanja Pegawai di Sumsel Melonjak Karena THR

Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Aparatur Negeri Sipil (ASN) sebesar Take Home Pay (THP) menjadi faktor utama kenaikan belanja pegawai yang bersumber dari APBN 2018 di Sumatra Selatan (Sumsel) pada semester I/2018.
Kepala Kantor Wilayah Direktur Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Kementerian Keuangan Sumatra Selatan (Sumsel) Sudarso (tengah) memaparkan kinerja serapan APBN di Sumsel pada semester I/2018./Bisnis-Dinda Wulandari
Kepala Kantor Wilayah Direktur Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Kementerian Keuangan Sumatra Selatan (Sumsel) Sudarso (tengah) memaparkan kinerja serapan APBN di Sumsel pada semester I/2018./Bisnis-Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG -- Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Aparatur Negeri Sipil (ASN) sebesar Take Home Pay (THP) menjadi faktor utama kenaikan belanja pegawai yang bersumber dari APBN 2018 di Sumatra Selatan (Sumsel) pada semester I/2018.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktur Jenderal Perbendaharaan (DJPB) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sumsel Sudarso mengatakan pembayaran THR pada semester I/2017 hanya sebesar gaji pokok.

"Dengan adanya pembayaran THR sebesar THP, maka kenaikan belanja pegawai jadi signifikan, dari 44,4% menjadi 47,2% atau senilai total Rp4,4 triliun," paparnya dalam press briefing kinerja keuangan APBN semester I/2018, Selasa (10/7/2018).

Berdasarkan catatan Bisnis, Kanwil DJPB Sumsel mengalokasikan dana Rp168,3 miliar untuk THR yang ditujukan kepada ASN yang bertugas di 361 satuan kerja (satker).

Sudarso menambahkan belanja pegawai di Sumsel merupakan jenis belanja yang memiliki realisasi anggaran paling tinggi, tak hanya dibanding periode tahun lalu melainkan dibanding realisasi nasional.

Alokasi APBN di Sumsel hingga semester 1/2018 tercatat mencapai Rp13,88 triliun. Adapun realisasi penyerapan anggaran tersebut adalah 32,3% dari total pagu. 

"Realisasi ini sedikit lebih rendah, yakni 0,9%, dibanding realisasi tahun lalu dan lebih rendah 1,2% dibanding nasional," sebutnya. 

Jika dilihat dari jenis belanja, belanja barang memiliki porsi terbesar yakni 42% atau senilai Rp5,8 triliun. 

Sementara itu, belanja modal berkontribusi sebesar 26% atau senilai Rp3,6 triliun dan sisanya berasal dari belanja bantuan sosial (bansos) sekitar Rp14 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper