Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tinjau Proyek Tol, Plt Gubernur Riau Bahas Kendala Pembebasan Lahan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus mengebut pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) tol Pekanbaru-Dumai. Salah satu kendala yang ditemukan yaitu pembebasan lahan.
Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim meninjau pembangunan proyek tol Pekanbaru-Dumai, Riau, Jumat (22/6). Salah satu kendala yang ditemukan adalah pembebasan lahan di konsesi PT Chevron Pacific Indonesia yang kini dikuasai masyarakat./Bisnis-Arif Gunawan
Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim meninjau pembangunan proyek tol Pekanbaru-Dumai, Riau, Jumat (22/6). Salah satu kendala yang ditemukan adalah pembebasan lahan di konsesi PT Chevron Pacific Indonesia yang kini dikuasai masyarakat./Bisnis-Arif Gunawan

Bisnis.com, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus mengebut pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) tol Pekanbaru-Dumai. Salah satu kendala yang ditemukan yaitu pembebasan lahan.

Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim mengatakan pihaknya berkomitmen memantau dan mendorong pengerjaan proyek tol tersebut supaya berjalan sesuai rencana.

"Masa jabatan saya kan hampir habis nanti pada Februari 2018, jadi komitmen saya lakukan pengawasan tiap bulan. Kalau tidak, nanti terlambat dan malah tidak jadi [tolnya]," ujarnya saat meninjau proyek tol Pekanbaru-Dumai, Jumat (22/6/2018).

Saat ini, proses pengerjaan proyek tol Pekanbaru-Dumai sesi I sudah sampai kilometer 85 dari Pekanbaru atau tepatnya di Kecamatan Minas Kabupaten Siak. Pembangunan akan berlanjut ke sesi II.

Untuk di sesi awal, ada masalah pembebasan lahan, di mana lahan seluas 12 hektare (ha) yang ada di jalur tol itu masuk dalam wilayah konsesi kuasa pertambangan PT Chevron Pacific Indonesia. Lahan tersebut sekarang diduduki oleh masyarakat dan bahkan sertifikat tanahnya sudah keluar.

Untuk mengatasi masalah itu, Pemprov Riau akan membahasnya dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), karena pemerintah sudah diberikan diskresi untuk menyelesaikan masalah pada pelaksanaan PSN.

"Ini diusahakan supaya selesai karena kalau tuntas sesi I dan sesi II ini bisa diresmikan penggunaannya," lanjut Wan Thamrin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper