Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tim Observatorium Bosscha Amati Hilal di Lembang

Tim peneliti Observatorium Bosscha melakukan pengamatan hilal di Lembang, Kabupaten Bandung pada Kamis sore, guna memverifikasi interpretasi data astronomis posisi bulan.
Ilustrasi - Petugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel bersama Petugas BMKG Sulsel menggunakan teleskop saat pemantauan hilal untuk menentukan 1 Ramadhan 1438 H di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (26/5). Pemantauan hilal yang dilakukan menggunakan teropong tersebut mendapatkan hasil perhitungan dengan tinggi lihat hilal 07,56 derajat sehingga memastikan 1 Ramadan 1438 H jatuh pada 27 Mei 2017 . ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ilustrasi - Petugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel bersama Petugas BMKG Sulsel menggunakan teleskop saat pemantauan hilal untuk menentukan 1 Ramadhan 1438 H di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (26/5). Pemantauan hilal yang dilakukan menggunakan teropong tersebut mendapatkan hasil perhitungan dengan tinggi lihat hilal 07,56 derajat sehingga memastikan 1 Ramadan 1438 H jatuh pada 27 Mei 2017 . ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Bisnis.com, BANDUNG - Tim peneliti Observatorium Bosscha melakukan pengamatan hilal di Lembang, Kabupaten Bandung pada Kamis sore, guna memverifikasi interpretasi data astronomis posisi bulan.

"Bulan sabit yang ingin diamati pada tanggal 14 Juni 2018 adalah bulan sabit penanda beralihnya bulan Ramadhan ke bulan Syawal dalam kalender Hijriah," ujar Direktur Observatorium Bosscha, Premana W Premadi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/6/2018).

Dari Observatorium Bosscha, bulan akan diamati setelah matahari terbenam 36 menit 43 detik. Berdasarkan kondisi tersebut, dikombinasikan dengan posisi projektif bulan yang dekat dengan matahari atau elongasi sekitar 9,24, dan iluminasi rendah 0,66 persen maka bulan sulit diamati dengan mata telanjang.

Observatorium Bosscha akan menggunakan bantuan teleskop optik dalam pengamatan ini. Nantinya, Observatorium Bosscha akan menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan dan penelitian tentang hilal kepada unit pemerintah yang berwenang jika diperlukan sebagai masukan untuk Sidang Isbat.

"Penentuan awal Ramadan dan Syawal di Indonesia, pihak yang berwenang menentukan awal Ramadan dan Syawal adalah pemerintah melalui Sidang Isbat," ujar Premana.

Menurutnya, kalender Hijriah merupakan sistem penanggalan yang mengacu kepada siklus periodik fase bulan. Urutan kemunculan fase bulan digunakan sebagai penanda waktu dan periode dalam kalender lunar (bulan sabit sebagai penanda awal atau akhir bulan dan bulan purnama menandakan pertengahan).

Satu bulan pada kalender lunar ditetapkan sebagai panjang waktu atau periode satu siklus bulan mengeliling bumi, yakni selama rata-rata 29,53 hari atau disebut periode Sinodis.

Kalender Hijriyah

Penghitungan hari dalam kalender Hijriyah dimulai saat matahari terbenam dan penetapan awal bulan pada kalender Hijriyah dimulai setelah terjadi konjungsi.

"Konjungsi adalah saat posisi bulan dan matahari berada pada posisi garis bujur ekliptika yang sama," kata Premana.

Konjungsi ditetapkan sebagai batas astronomis antara bulan yang sedang berlangsung dengan bulan berikutnya dalam sistem kalender lunar. Pada saat konjungsi, matahari, bulan, dan bumi dalam konfigurasi segaris, sehingga bulan berada pada fase bulan mati diamati dari permukaan bumi.

Peralihan bulan dalam kalender Hijriyah menjadi menantang ketika faktor "melihat" atau "sighting" bulan sabit setelah konjungsi terjadi sebagai kriteria.

Terlepas dari perbedaan kriteria yang muncul di masyarakat, keberhasilan teramatinya bulan sabit muda yang tipis secara astronomis merupakan kombinasi dari banyak faktor penentu.

"Seperti Posisi relatif bulan terhadap matahari dari posisi tertentu permukaan bumi, usia bulan, porsi kecerahan bulan (iluminasi), dan tentu saja kondisi langit dan cuaca di sekitar horison," tambah Premana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper