Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tim Stabilisasi Harga Bahan Pokok Terjun ke Palembang

Pemerintah mulai menerjunkan tim stabilisasi dan pengendalian harga bahan pokok ke daerah untuk memastikan harga kebutuhan pokok terkendali jelang bulan Ramadhan yang jatuh pada Mei 2018.
Pedagang menunjukan beras./Antara
Pedagang menunjukan beras./Antara

Bisnis.com, PALEMBANG—Pemerintah mulai menerjunkan tim stabilisasi dan pengendalian harga bahan pokok ke daerah untuk memastikan harga kebutuhan pokok terkendali jelang bulan Ramadhan yang jatuh pada Mei 2018.

Irjen Perdagangan Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, mengatakan tim stabilisasi itu akan mengawal langsung pergerakan harga di seluruh 34 provinsi di Tanah Air.

"Seluruh eselon 1 [Kemendag] diterjunkan ke seluruh provinsi untuk memantau langsung harga di lapangan, tentu saja kami dibantu pemda setempat dan Perum Bulog," katanya saat meninjau harga dan stok bahan pokok di Palembang, Kamis (26/7/2018).

Srie mengatakan pihaknya sangat concern dengan pergerakan harga bahan pokok jelang Puasa dan Lebaran. Menurutnya jika terjadi kenaikan harga harus yang tetap bisa terjangkau masyarakat dan wajar.

"Harus sesuai HET (harga eceran tertinggi) berdasarkan peraturan menteri perdagangan dan harga acuan, kalaupun naik itu maksimal 2% dari harga normal," katanya.

Dia memaparkan hasil pantauan di empat pasar tradisional di Kota Palembang, harga bahan pokok masih dalam kondisi aman.

"Harga gula dan minyak goreng masih aman dan sesuai HET baik di pasar tradisional maupun modern, sementara telur masih sesuai harga acuan yakni Rp22.000 per kg," katanya.

Adapun harga daging ayam yang sebelumnya melonjak sekarang di posisi Rp36.000 sampai Rp37.000 per kg.

Tim stabilisasi dan pengendalian harga mengecek pasokan dan harga di Pasar KM 5, Pasar Cinde, Pasar Lemabang dan Pasar 16 Ilir.

Sebetulnya, kata Srie, Sumsel memiliki 25 pasar tradisional yang tersebar namun pihaknya menilai keempat pasar yang dituju merupakan barometer dari harga bahan pokok di kota itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper