Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Pesimistis Target 20 Juta Kunjungan Wisman 2019 Bisa Tercapai, Ini Sebabnya

Para pelaku industri pariwisata pesimistis dapat mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan pada 2019, setelah yakin target 17 juta kunjungan turis asing pada tahun ini saja mustahil direalisasikan.
Delegasi peserta Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018 menonton atraksi budaya di salah satu destinasi wisata di Gianyar, Bali, Sabtu (13/10)./Bisnis-Ema Sukarelawanto
Delegasi peserta Annual Meeting IMF-World Bank Group 2018 menonton atraksi budaya di salah satu destinasi wisata di Gianyar, Bali, Sabtu (13/10)./Bisnis-Ema Sukarelawanto

Bisnis.com, JAKARTA — Para pelaku industri pariwisata pesimistis dapat mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan pada 2019, setelah yakin target 17 juta kunjungan turis asing pada tahun ini saja mustahil direalisasikan.

Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, pengusaha  sektor pariwisata meyakini tren lesunya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun ini akan berlanjut pada tahun depan.

“Tahun depan kami perkirakan kunjungan wisman ke Indonesia sekitar 16 juta hingga 17 juta kunjungan. Tahun ini saja enggak tercapai,” ujarnya kepada Bisnis.com, belum lama ini.

Sejak 2015, sebutnya, pemerintah hanya fokus pada strategi penguatan wisata pelesir atau leisure dalam menarik kunjungan wisman ke Indonesia. Padahal, untuk mencapai target kunjungan wisman yang terus naik setiap tahunnya ini, strategi pemerintah seharusnya difokuskan ke penyelenggaraan meeting, incentive, convention and exhibition (MICE).

“Program MICE baru dilakukan pada tahun ini. Padahal, MICE ini perannya sangat penting dalam menarik banyak turis ke Indonesia. Kalau leisure [pengaruhnya] enggak begitu banyak,” katanya.

Menurutnya, kegiatan MICE di Indonesia dapat mendongkrak angka kunjungan wisman hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan kegitan leisure. “Kami berharap ada strategi baru untuk memperoleh kunjungan wisman pada tahun depan. Apalagi, anggaran pariwisata sangat besar sehingga sayang jika setiap tahunnya kunjungan wisman tak mencapai target,” ucap Maulana.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani juga memproyeksikan kunjungan wisman pada tahun depan hanya akan mencapai 16 juta kunjungan, jauh dari yang ditargetkan pemerintah sebanyak 20 juta kunjungan.

Pasalnya, kata Hariyadi, saat ini pemerintah hanya berfokus pada branding pariwisata. Namun, upaya branding itu pun selama ini tak berpengaruh besar pada penjualan atau transaksi paket destinasi wisata.

“Pemerintah bisa memberikan insentif atau keringanan bagi wisatawan yang mau membeli produk atau menggunakan jasa di Indonesia,” tuturnya

Selama ini, ujarnya, aturan insentif bagi pengusaha yang menyediakan fasilitas di destinasi yang masih jarang dikunjungi—terutama di luar Bali—dinilai masih terlalu kaku.

“Pemerintah China itu mendorong penjualan [paket pariwisata] dengan memberikan insentif kepada turisnya, kita kurang di situ jangkauan insentifnya,” ujar Haryadi.

Menurutnya, salah satu cara untuk mencapai target kunjungan wisman pada tahun depan adalah melalui kerja sama dengan pemerintah daerah guna mendorong masyarakat untuk mengembangkan potensi pariwisata yang dimiliki daerahnya dengan melibatkan unit terkecil pemerintahan desa.

Hal itu dilakukan dengan mengoptimalkan dana pusat dan daerah untuk pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Alokasi anggaran pemerintah juga perlu ditingkatkan untuk promosi penjualan produk pariwisata baik melalui media konvensional maupun elektronik. Kurangi anggaran untuk branding,” kata Haryadi.

Ketua Umum Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar juga pesimistis dalam mencapai target 20 juta kunjungan pelancong asing pada tahun depan.

Pasalnya, tahun depan tidak akan ada  banyak agenda penyelenggaraan kegiatan MICE seperti pertemuan tahunan IMF-World Bank, Asian Games, dan Asian Para Games yang berdampak pada kunjungan wisman ke Tanah Air seperti tahun ini.

“Tahun ini saja tak mencapai target 17 juta kunjungan wisman, apalagi tahun depan yang targetnya 20 juta kunjungan,” ucapnya.

PEMERATAAN DESTINASI

Asnawi menilai, saat ini perlu ada strategi khusus dalam menarik wisman ke destinasi wisata baru di Indonesia, di luar kawasan yang sudah populer. Pemerataan destinasi ini dinilai penting agar tak membuat wisman jenuh datang ke Indonesia.

Selama ini, menurut data Asita, sebanyak 50% turis yang datang berkunjung ke Tanah Air terserap ke wilayah Bali dan sekitarnya, 30% ke Jakarta, dan 20% ke Batam, dan sisanya ke 30 provinsi di Tanah Air. 

“Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemerintah dan pelaku usaha pariwisata agar dapat memenuhi 20 juta wisman ke Indonesia tahun depan,” kata Asnawi.

Senada dengan Asnawi, Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Elly Hutabarat berpendapat untuk dapat mencapai target 20 juga kunjungan wisman pada tahun depan, pemerintah harus melakukan pemerataan destinasi wisata.

Selama ini, dia menduga ada kejenuhan turis dalam mendatangi lokasi destinasi wisata tertentu yang memang secara infrastrukturnya telah memadai. Selain itu, destinasi wisata saat ini sudah seharusnya menyesuaikan dengan gaya hidup digital sehingga infrastruktur fisik dan teknologi wajib tersedia.

“Bisnis pariwisata berkembang pesat, tetapi porsi pemainnya masih belum terpetakan secara jelas,” kata Elly.

Di sisi lain, Ketua Ikatan Cendikiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azahari memaparkan sejak 2016, target kunjungan wisman ke Indonesia selalu tak tercapai. (Lihat grafis)

Menurutnya, kondisi tersebut semestinya menjadi evaluasi bagi pemerintah dalam menyusun strategi yang jitu untuk menarik kunjungan wisman ke Indonesia.

“Saya kira untuk dapat mencapai 20 juta kunjungan wisman pada tahun depan sulit. Sebab, sejak 2016, target kunjungan wisman tak tercapai. Ini menjadi evaluasi pemerintah agar tak hanya fokus branding dan promosi saja tetapi harus ada cara khusus menarik wisman ke Indonesia,” terangnya.

Pada kesempatan berbeda, Menteri Pariwisata Arief Yahya tetap meyakini target kunjungan wisman sebanyak 20 juta kunjungan tahun depan dapat tercapai.

Untuk itu, stretegi yang dilakukan pemerintah adalah dengan menarik kunjungan wisatawan halal yakni yang ditargetkan sebanyak 5 juta wisatawan pada tahun depan.

“Tahun ini ada 3,5 juta kunjungan wisata halal dari wisman ke Indonesia. Tahun depan yakin bisa capai 5 juta kunjungan sehingga berkontribusi dalam pencapaian target 20 juta kunjungan,” ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, pemerintah akan mengoptimalkan kunjungan wisman perbatasan datang ke Indonesia. Tahun depan diperkirakan sebesar 20% atau sekitar 3,4 juta wisatawan perbatasan dari total 20 juta kunjungan wisman datang ke Indonesia.

“Banyak strategi yang akan kami optimalkan dalam mencapai target 20 juta kunjungan wisman. Kalau tahun ini memang tak mencapai target 17 juta wisman karena ada bencana. Kami berharap bisa 20 juta wisman datang ke Indonesia," tutur Arief.

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara

-----------------------------------------------------------------------------------------

Tahun             Target (juta kunjungan)       Realisasi (juta kunjungan)

-----------------------------------------------------------------------------------------

2014                9,3                                           9,44

2015                10                                            10,41 

2016                12                                            11,52

2017                15                                            14,2

Jan—Okt 2018 17                                           13,24

-----------------------------------------------------------------------------------------

Sumber: BPS, diolah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper