Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beban Bunga Jadi Tantangan Soechi Lines (SOCI) pada 2018

Emiten logistik pelayaran PT Soechi Lines Tbk. memastikan laba bersih pada tahun ini akan lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Salah satu yang menjadi pemberat kinerja keuangan perseroan yaitu posisi beban bunga yang membengkak.
Ilustrasi/soechi.com
Ilustrasi/soechi.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten logistik pelayaran PT Soechi Lines Tbk. memastikan laba bersih pada tahun ini akan lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Salah satu yang menjadi pemberat kinerja keuangan perseroan yaitu posisi beban bunga yang membengkak.

Manajemen mencatat, pada awal tahun ini emiten dengan kode saham SOCI tersebut melakukan penerbitan obligasi global (global bond) dengan tingkat bunga fixed 8,375%.  Selain itu, perseroan memiliki pinjaman bank dengan tingkat bunga floating pada kisaran 6%—7%.

Direktur Keuangan Soechi Lines Paula Marlina menyampaikan bahwa dana dari global bond tersebut akan digunakan untuk refinancing sekaligus pengembangan bisnis. Namun, hasil dari ekspansi tersebut tidak dapat diperoleh dalam waktu singkat.

“Beban bunganya memang cukup besar. Beban tahun ini sangat menggerus profit. Kami ada tambahan kapal pada semester I/2018, jadi ada debt-nya, tetapi revenue-nya [diperoleh] setelahnya,” ungkap Paulina dalam paparan publik, Senin (19/11/2018).

Paulina menyampaikan, dari asumsi kondisi bisnis yang masih menantang, perseroan memprediksi kinerja pada kuartal akhir tahun ini tidak akan berbeda jauh dari kuartal III/2018 sehingga secara akumulasi, laba bersih mengalami penurunan.

Soechi Lines membukukan pendapatan sebesar US$94,98 juta pada periode yang berakhir 30 September 2018, menurun 5,82% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya (yoy) yang menyentuh US$100,86 juta. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$6,81 juta, tergerus 58,02% secara yoy.

Sementara itu, beban keuangan perseroan tercatat melonjak 68,77% ke level US$14,69 juta (yoy) dari sebelumnya US$8,42 juta. Beban yang juga meningkat cukup besar yaitu selisih kurs neto yang mencapai US$977.809 atau naik 1.366,57% secara yoy.

Pada tahun depan, perseroan memprediksi kondisi bisnis pun belum akan berubah signifikan, mengingat akan berlangsungnya agenda politik. Pada 2019, perseroan berencana menetapkan belanja modal konservatif pada kisaran US$30 juta—US$35 juta.

Adapun, perseroan juga membukukan penurunan pendapatan yang disebabkan tergerusnya pemasukan dari dua segmen usaha yaitu pelayaran dan galangan kapal. Pada sembilan bulan pertama 2018, pendapatan time charter meningkat 6,9% (yoy) menjadi US$76,9 juta, namun pendapatan spot charter tergerus 50,7% ke level US$7,8 juta.

Pendapatan galangan kapal perseroan pun turun cukup signifikan yaitu 21,8% (yoy) ke level US$10,3 juta. Penurunan pendapatan segmen galangan kapal disebabkan sejumlah proyek yang telah diselesaikan SOCI dan telah diserahkan kepada pelanggan.

“Awal berdiri, kami menggunakan captive market untuk perusahaan galangan kapal yaitu kapal milik SOCI. Mulai pertengahan tahun kemarin, sudah ada pelanggan pihak ketiga. Dengan letaknya di Karimun yang dekat dengan Selat malaka, kami harap galangan kapal ini potensi untuk menggarap pasar domestik dan internasional,” ungkap Paula.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper