Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek iPhone dan Perang Dagang Hantui Kinerja Keuangan Perusahaan Taiwan

Kinerja keuangan yang mengecewakan mungkin masih akan dialami perusahaan-perusahaan Taiwan, akibat terseret menyusutnya permintaan untuk produk andalan Apple Inc., iPhone, serta memburuknya hubungan antara dua mitra dagang terbesar negara ini.
Peace Park di Taipei, Taiwan./Istimewa
Peace Park di Taipei, Taiwan./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja keuangan yang mengecewakan mungkin masih akan dialami perusahaan-perusahaan Taiwan, akibat terseret menyusutnya permintaan untuk produk andalan Apple Inc., iPhone.

Kondisi itu ditambah memburuknya hubungan antara dua mitra dagang terbesar negara ini yakni AS dan China.

Laba bersih untuk perusahaan-perusahaan di dalam indeks Taiex diperkirakan akan turun 9,2% year-on-year pada kuartal ini setelah perkiraan yang memburuk selama kuartal yang berakhir pada September. Capaian ini, pertama kali meleset sejak kuartal kedua 2017, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.

Di dalam pasar di mana perusahaan-perusahaan semikonduktor berkontribusi lebih dari seperempat bobot benchmark, kinerja raksasa teknologi seperti Apple dapat memengaruhi kinerja keuangan.

Sejumlah pemasoknya termasuk Hon Hai Precision Industry Co. membukukan laba yang mengecewakan setelah Apple melaporkan penjualan iPhone yang stagnan, dan perkiraan pendapatan yang lebih buruk dari perkiraan.

Prospek penjualan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. turun saat permintaan mandek. Sedangkan laba bersih produsen panel sentuh untuk smartphone, TPK Holding, pada kuartal ketiga meleset dari prediksi terendahnya.

Sementara itu, tensi perdagangan antara China dan Amerika Serikat (AS) terus memanas. Akhir pekan lalu, Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak terburu-buru untuk mengakhiri perang dagang dan tidak akan mengubah arahnya sampai China mengubah cara kerjanya.

“Dengan gesekan perdagangan yang mengancam untuk meningkatkan biaya bagi produsen dan konsumen, dan dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat, kinerja keuangan untuk perusahaan-perusahaan Taiwan dapat meluncur pada beberapa kuartal mendatang,” kata Richard Lin, wakil presiden di Reliance Securities Investment Consultant Co.

“Kita akan melihat dampak dari perang perdagangan China-AS secara bertahap," tambahnya, seperti dikutip Bloomberg.

Tanda-tanda ekonomi yang melambat telah muncul akhir-akhir ini. Ekspor Taiwan meningkat dengan laju yang lebih lambat dari yang diperkirakan pada bulan Oktober.

Sejumlah anggota dewan bank sentral negara tersebut pun melihat kebutuhan untuk mempertimbangkan penyesuaian suku bunga sehingga Taiwan memiliki fleksibilitas yang cukup dalam kebijakan moneter demi menghadapi perlambatan ekonomi global di masa depan, menurut risalah rapat yang dirilis awal bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper