Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbankan di Indonesia Diyakini Mampu Hadapi Tekanan Global

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini perbankan Indonesia mampu merespons tekanan global, berupa pengetatan likuiditas, dengan baik dan terus tumbuh.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) memberikan pernyataan kepada wartawan usai membuka Indonesia Banking Expo (IBEX) 2018, didampingi oleh Ketua Steering Committee IBEX 2018 Tigor M. Siahaan (kiri) dann Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo (kanan), di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (15/11)./Bisnis-Rinaldi Mohammad Azka
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) memberikan pernyataan kepada wartawan usai membuka Indonesia Banking Expo (IBEX) 2018, didampingi oleh Ketua Steering Committee IBEX 2018 Tigor M. Siahaan (kiri) dann Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo (kanan), di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (15/11)./Bisnis-Rinaldi Mohammad Azka

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini perbankan Indonesia mampu merespons tekanan global, berupa pengetatan likuiditas, dengan baik dan terus tumbuh.

"Dalam 20 tahun terakhir, sejak krisis 1998, kita menghadapi suku bunga tinggi, turun ke 0% dan [kini] merangkak naik.  Saya yakin bank mampu hadapi perubahan yang cukup signifikan," ungkapnya dalam pidato kunci ketika membuka Indonesia Banking Expo 2018, Kamis (15/11/2018).

Tantangan global yang dimaksud adalah tren pengetatan likuditas efek dari penaikan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) yang kembali menuju level normalnya. Tren penaikan tersebut membuat Bank Indonesia (BI) harus turut serta menyesuaikan suku bunga acuan.

The Fed telah menaikkan FFR meenjadi 2,25% pada akhir September 2018. Bank sentral AS diprediksi bakal kembali mengerek suku bunga acuan pada akhir tahun ini.

Selain itu, kebijakan fiskal AS turut membuat tren investasi kembali ke AS dan menyebabkan arus modal keluar. Menurut Sri Mulyani, perubahan kebijakan fiskal dan moneter di AS ini akan menjadi lingkungan baru yang dihadapi.

"Industri perbankan tidak hanya mampu menyesuaikan tapi terus berkembang. Ini bekal bagus dan jadi salah satu fondasi industri perbankan dalam  menghadapi ekonomi yang dinamis," tuturnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper