Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Website Angkutan Mutlak Diperlukan

Pakar Transportasi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno meminta, pemerintah menyediakan website yang bisa dibuka untuk memantau apakah angkutan pariwisata yang ada benar-benar layak operasi.
Ilustrasi bus pariwisata/Antara
Ilustrasi bus pariwisata/Antara

Bisnis.com, SEMARANG - Pakar Transportasi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno meminta, pemerintah menyediakan website yang bisa dibuka untuk memantau apakah angkutan pariwisata yang ada benar-benar layak operasi.

Dikatakan, keberadaan angkutan pariwisata musti diperhatikan agar kejadian kecelakaan angkutan pariwisata tak memakan korban kembali.

"Kecelakaan bus pariwisata ini kan sering terjadi. Saya usul bagaimana pemerintah pusat bisa membuat website di mana semua bisa akses kalau dia akan mengunakan angkutan pariwisata itu," katanya Rabu (13/11/2018).

Menurutnya, malalui website tersebut nantinya bisa disediakan berbagai informasi mengenai angkutan pariwisata yang dimaksud, sehingga calon penyewa yang ingin menggunakannya tahu kelayakan angkutannya. Jika tidak layak, maka sudah seharusnya dihindari dan memilih yang lebih baik.

"Kalau ada websitenya nanti bisa tahu benar enggak ini angkutan pariwisata, kalau enggak jangan mau. Kemudian di situ nanti juga bisa lihat KIR-nya ada tidak, sehingga kita punya jaminan," ujar Djoko.

Selain itu, lanjutnya, para calon penyewa angkutan pariwisata musti teliti dan jangan mudah tergiur dengan iming-iming harga yang murah. Menurutnya buka soal murah, namun keselamatan menjadi hal yang harus diutamakan.

"Sekolah dan kampus-kampus ini jangan mau ditawari angkutan yang murah kalau enggak selamat. Angkutan harus bagus," ucapnya.

Disisi lain,  saat ini ketiadaan angkutan yang secara jelas bisa menuju ke lokasi wisata membuat biaya sewa angkutan menjadi mahal. Padahal ketika bisa dikelola dengan baik maka bisa jadi sumber pendapatan daerah.

"Kelemahan di Indonesia, seluruh objek wisata jarang ada angkutan umum menuju ke situ. Semua orang mesti dia sewa, itu yang menjadi mahal."

Dia menambahkan, keberadaan angkutan menuju lokasi pariwisata mendesak untuk diadakan agar biaya sewa maupun aksesnya menjadi mudah.

"Cobalah di atur angkutannya agar bisa terjadwal. Kalau sudah ada jadwal angkutan yang rutin nantikan sudah tidak perlu sewa lagi," terangnya.

Dia berharap agar hal itu bisa mulai dibicarakan, karena sejauh ini Indonesia ketinggalan dibandingkan negara tetangga, yakni Malaysia maupun Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler