Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Perusahaan Gas Negara (PGAS) Lampaui Estimasi Tembus Rp3,26 Triliun

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) kembali mencatatkan kinerja gemilang sepanjang tahun ini dengan raihan laba bersih per September 2018 yang melampaui estimasi konsensus analis. Akankah kinerja sahamnya yang melesu dapat mengekor pencapaian fundamental?
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) kembali mencatatkan kinerja gemilang sepanjang tahun ini dengan raihan laba bersih per September 2018 yang melampaui estimasi konsensus analis. Akankah kinerja sahamnya yang melesu dapat mengekor pencapaian fundamental?

Pada periode 9 bulan pertama 2018, PGAS atau PGN membukukan pendapatan US$2,44 miliar, meningkat 12,94% year-on-year (yoy) dari sebelumnya US$2,16 miliar.

Dalam rupiah, pendapatan perseroan per September 2018 mencapai Rp36,43 triliun (1US$ = Rp14.929), tumbuh 24,50% yoy dari posisi per kuartal III/2017 sebesar Rp29,26 triliun (1US$ = Rp13.548)

Laba bersih PGAS mencapai US$218,14 juta atau Rp3,26 triliun. Raihan itu melonjak 122,79% yoy dari sebelumnya US$97,91 juta atau Rp1,33 triliun.

Sekretaris Perusahaan PGAS Rachmat Hutama menyampaikan, pendapatan perusahaan berasal dari penjualan gas sejumlah US$1,94 miliar, serta pemasaran minyak dan gas sebesar US$442 juta. Kenaikan pendapatan dan upaya efisiensi turut mendorong peningkatan laba bersih.

“Kami melakukan berbagai upaya efisiensi sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang mengalami perlambatan,” tuturnya, Senin (12/11/2018).

Menurut Rachmat, PGAS akan semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional. Pada kuartal III/2018, infrastruktur pipa gas perseroan bertambah 35,75 km sehingga mencapai 7.516,70 km. Jumlah itu setara dengan 80% jaringan pipa gas bumi hilir di dalam negeri.

Dengan infrastruktur itu, perusahaan menyalurkan gas bumi ke 1.739 pelanggan industri manufaktur dan pembangkit listrik, 1.984 pelanggan komersial (hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), serta 177.710 konsumen rumah tangga.

Saat ini, PGAS juga mengelola dan menyalurkan gas bumi untuk sektor transportasi melalui 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan 4 mobile refueling unit (MRU). Untuk menunjang penyaluran, perusahan juga mengoperasikan 2 Floating Storage Regastification Unit (FSRU) di Jawa Barat dan Lampung.

Di sektor hulu gas, PGAS  memiliki anak usaha Saka Energy. Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini juga mengembangan produk gas bumi liquified natural gas (LNG) melalui PT PGN LNG Indonesia.

Perusahaan pun menyediakan pasokan gas bumi, listrik, bahan bakar gas, jasa engineering procurement and construction (EPC), dan jasa informasi teknologi kepada konsumen.

“Dengan program 360 degree solution, kami menghadirkan gas bumi dari hulu hingga hilir sesuai kebutuhan konsumen,” imbuhnya.

Rachmat menyampaikan, ada sejumlah proyek yang sedang dikerjakan PGAS seperti pipa gas transmisi Duri—Dumai sepanjang 67 km, pipa distribusi gas Dumai 56 km, dan pipa transmisi gas West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Riau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper